Kamis, 16 Mei 2013

MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH

-->
PENDAHULUAN
Dari zaman dahulu sampai sekarang, program pembelajaran sepertinya masih belum dapat memberikan hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat ketika proses pembelajaran berlangsung, suasana kelas nampak tegang dan membosankan. Karena guru hanya sibuk menyampaikan materi tanpa mengerti siswanya faham atau tidak dengan materi yang ia sampaikan. Kebanyakan guru dalam mendidik selalu monoton dan tidak melakukan variasi-variasi dalam menyampaikan materi. Mungkin hal ini dikarenakan banyak guru-guru yang GAPTEK alias (Gagap Teknologi) sehingga kurang mampu menggunakan media dalam proses pembelajaran.
Dan hal seperti ini juga tidak di pungkiri biasanya terjadi pada guru di bidang pendidikan sejarah. Semua orang beranggapan bahwa pelajaran sejarah adalah pelajarang yang “menghafal” dan terkadang siswa cenderung malas dengan pelajaran sejarah yang selalu hafalan. Kemalasan siswa juga disebabkan oleh guru jika guru hanya menjelaskan materi tanpa memotviasi siswa agar aktif dalam proses pembelajaran. Memang pelajaran sejarah cenderung hafalan namun, meskipun begitu pelajaran sejarah akan lebih menyenangkan jika guru mampu menyajikan materi dengan media pembelajaran yang edukatif dan variatif. Sehingga suasana kelas menjadi menyenangkan dan tidak membosankan. Jadi Pembelajaran sejarah yang bersifat behavioristik dan cenderung menempatkan peserta didik sebagai individu yang menerima pembelajaran secara pasif perlu diubah menjadi pembelajaran yang lebih aktif dan konstruktivistik. Pemanfaatan media pembelajaran yang berbasis teknologi, salah satunya seperti media audio visual sangat diperlukan agar pembelajaran menjadi lebih menarik. Berikut ini merupakan contoh – contoh media pembelajaran sejarah, yaitu:

A.            PENINGGALAN SEJARAH
1.        Pengertian
Peninggalan sejarah merupakan segala benda yang pernah digunakan saat peristiwa sejarah itu terjadi, dan peninggalan – peninggalan sejarah merupakan benda – benda yang sagat berarti sehingga mendapat perlakuan khusus dari pemerintah atau masyarakat.

2.         Bentuk – bentuk peninggalan sejarah
Kita bisa mengetahui kehidupan masa lalu manusia melalui peninggalan-peningalan sejarah yang ditemukan. Secara lebih rinci, pembagian bentuk-bentuk peninggalan sejarah di Indonesia adalah sebagai berikut :
1)   Tulisan                                                                                                                                   
a.                   Prasasti
            Prasasti adalah peninggalan sejarah yang berupa tulisan atau gambar pada batu. Sehingga prasasti disebut juga batu tulis. Prasasti berisi tentang suatu peristiwa penting yang dialami oleh suatu kerajaan atau seorang raja.



b.    Naskah kuno
Naskah merupakan dokumen-dokumen penting yang berisi informasi di jaman dulu. Naskah kuno juga dapat berupa karya sastra seperti syair, hikayat, legenda dan kitab-kitab.
2)   Bangunan                                                                                                                     
a.    Candi  
.                        Candi merupakan bangunan yang terbuat dari batu yang kebanyakan digunakan untuk beribadah bagi pemeluk agama Hindu dan Budha.

b.    Benteng
Benteng adalah bangunan yang digunakan sebagai tempat pertahanan terhadap serangan musuh.
c.       Masjid
Masjid adalah tempat ibadah umat Islam. Adanya Masjid-masjid peninggalan sejarah membuktikan pengaruh Islam sudah ada sejak dulu.

3)   Benda-benda
Peninggalan sejarah yang berupa benda atau barang antara lain:
a.    Fosil
Fosil adalah bagian atau sisa mahkluk hidup yang sudah membatu. Fosil merupakan sisa makhluk hidup yang mati berjuta-juta tahun yang lalu. Fosil dapat berupa tengkorak atau tulang belulang. Di wilayah Indonesia cukup banyak ditemukan fosil. Di antaranya di Mojokerto, Jawa Timur dan di Sangiran, Jawa Tengah.
b.   

Artefak adalah perkakas atau peralatan yang digunakan oleh manusia zaman dahulu. Artefak dapat berupa alat-alat pertanian, peralatan makan dan memasak, senjata, serta perhiasan
 
 Artefak


4)   Karya Seni Lain
Yang dimaksud karya seni lain di sini adalah karya seni yang tidak bersifat kebendaan. Yakni karya seni yang hidup atau menjadi tradisi di masyarakat. Contohnya antara lain sebagai berikut:
a.    Tarian tradisional
Tarian tradisional merupakan tarian peninggalan zaman dulu yang sampai sekarang masih ada. Zaman dulu tarian sering ditampilkan saat upacara adat, menyambut tamu, dan sebagai hiburan. Contoh tarian tradisional antara lain Tari Gambyong dari Jawa Tengah dan Tari Seudati dari Aceh.
b.    Dongeng atau cerita rakyat
Dongeng atau cerita rakyat merupakan cerita yang disampaikan secara turun-temurun. Cerita rakyat tidak jelas siapa pengarangnya. Cerita rakyat ada yang merupakan kisah nyata namun ada pula yang hanya karangan manusia. Contohnya adalah Malinkundang dari Sumatera Barat dan Tangkuban Perahu dari Jawa Barat. Cerita rakyat ini mengandung hikmah atau pelajaran yang dapat diambil oleh masyarakat.
c.    Lagu atau tembang daerah
Lagu atau tembang daerah juga merupakan peninggalan sejarah. Contohnya antara lain Lagu Lir-ilir dari Jawa Tengah dan Lagu Gending Sriwijaya dari Sumatera.
d.    Seni pertunjukan
Seni pertunjukan di Indonesia cukup banyak. Antara lain Wayang Kulit dari Jawa Tengah dan Yogyakarta, Ogoh-ogoh dari Bali dan Wayang Golek dari Jawa Barat.

5)   Adat Istiadat
Adat istiadat berhubungan dengan kepercayaan masyarakat. Adat istiadat merupakan tradisi kepercayaan yang dilakukan suatu masyarakat secara turun temurun. Yang termasuk adat istiadat adalah upacara adat. Contohnya antara lain Upacara Pembakaran Mayat (Ngaben) di Bali, Upacara Sedekah Laut di Yogyakarta, dan Upacara Lompat Batu di Pulau Nias.

B.  MODEL / TIRUAN

1.    Pengertian
Media visual diam merupakan media penyaluran pesan dari pemberi ke penerima pesan, biasanya media ini disalurkan dalam bentuk tulisan, huruf-huruf, gambar-gambar dan simbol-simbol yang mengandung maksud tertentu dengan model
                  Media tiruan atau model merupakan media tiruan dari benda yang berbentuk tiga dimensi yang dibuat sedemikian rupa dalam bentuk dan tidak sama dalam hal-hal lainnya. Meski semua orang tahu, bahwa belajar melalui pengalaman langsung atau melalui benda sebenarnya mempunyai sejumlah keuntungan, perlu diketahui juga bahwa sejumlah keterbatasan dalam belajar akan teratasi dengan penggunaan model.
                  Media tiga dimensi yang sering digunakan dalam pengajaran adalah model dan boneka. Model adalah tiruan tiga dimensi dari beberapa objek nyata yang terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang dan terlalu rumit untuk dibawa ke dalam kelas dalam wujud aslinya.

2.    Jenis – jenis media model/tiruan
Model terdiri dari 6 jenis yaitu
a)      Model Padat (solid model)
Suatu model biasanya memperlihatkan bagian permukaan luas dari objek dan sering kali membuang bagian- bagian yang membingungkan gagasan- gagasan utamanya dari bentuk, warna, dan susunannya.
Contoh : rumah adat, boneka
b)      Model Penampang (eutaway model)
                        Memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu tampak. Apabila bagian permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan dalamnya. Kadang-kadang model ini disebut dengan nama X-Ray atau Crossection yaitu model penampang memotong. Model seperti ini sangat cocok dipergunakan untuk pelajaran biologi, Karena fungsinya dapat menggantikan objek yang sesungguhnya. Selain itu model penampang dapat memperjelas objek yang sebenarnya karena dapat diperbesar maupun diperkecil. Yang perlu diperhatikan dalam membuat model penampang ini adalah hanya bagian-bagian terpenting yang harus ditonjolkan, biasanya diberi warna kontras, sedangkan rincian yang tidak terlalu penting dihilangkan
Contoh :
o     Bentuk geometri : kerucut, tabung
o     Bentuk boneka : replika manusia dalam wujud benda mati yang menggunakan pakaian adat, pakaian prajurit, pakaian bersejrah.
o     Anatomi manusia dan binatang : tengkorak
c)      Model Susun (build-up model)
Model susun terdiri dari beberapa bagian objek yang lengkap, atau sedikitnya suatu bagian dari objek itu.
Contoh : Torso, membantu dalam dua hal
Pertama, guru menggunakannya untuk menunjukkan posisi setiap organ tubuh saat mengajar lalu murid mengulang kembali apa yang sudah diajarkan gurunya. Kedua, untuk mengerjakan hal tersebut, sebelumnya seluruh bagian dari torso tersebut dipisahkan, kemudian siswa menyebutkan masing-masing bagian tersebut lalu meletakkan atau menyusun torso tersebut menjadi bentuk semula.
d)      Model Kerja ( working model)
Model kerja adalah tiruan dari suatu objek yang memperlihatkan bagian luar dari objek asli dan mempunyai beberapa bagian dari benda yang sesungguhnya.
Contoh :
·      Alat – alat matematika : mistar-sorong, busur derajat,dll
·      Alat optic
·      Peralatan music : biola, piano, seruling, harpa, dll
·      Angkutan dan mesin- mesin: pompa hidrolik, pemintal kapas, motor listrik, alat tenun, dll
Bagian marakit gedung (konstruksi bangunan)
e)      Mock-up
Mock-up adalah suatu penyederhanaan susunan bagian pokok dari suatu proses atau system yang lebih rumit. Susnan nyata dari bagian- bagian pokok itu diubah sehingga aspek-aspek utama dari suatu proses mudah dimengerti siswa.
Contoh :
·      Prinsip – prinsip : tenaga pemecah nuklir, penggunaan susunan perngkap tikus, tenaga dorong jet, dll
·      System- system : penyaringan air minum, system irigasi, pencernaan, dan peredaran darah.
e)      Diorama
                        Diorama adalah pemandangan sebenarnya tiga dimansi mini bertujuan untuk menggambarkan.pemandangan yang sebenarnya. Diorama biasanya teerdiri atas bentuk sosok atau objek-objek ditempatkan di pentas yang berlatar belakang lukisan yang sesuai dengan penyajiannya. Diorama sebagai media pengajaran terutama berguna untuk mata pelajaran ilmu bumi, ilmu hayati, sejarah bahkan dapat diusahakan pula untuk berbagai macam mata pelajaran.
Contoh :
·           Peristiwa sejarah : Pertempuran
·           Ilmu bumi : interior pada gua
·           Hasil produksi : pabrik dan perindustrian
·           Adegan cerita : sandiwara seseorabg yang sedang memburu sekor itik dibalik semak.
Dalam penerapannya, masing – masing media juga mempunyai kelemahan dan kelebihan

3.        Kelebihan media model / tiruan
a.     Model berbentuk tiga dimensi
b.    Dengan adanya perubahan ukuran, model lebih mudah dipelajari
c.     Bagian-bagian tidak penting dihilangkan/siswa fokus pada bagian penting saja
d.    Dapat menunjukkan struktur bagian dalam suatu benda.
e.     Memiliki kekongkretan yang tak langsung

4.        Kekurangan media model / tiruan
a.     Ukuran
                        Kesulitan mempelajari obyek-obyek yang terlalu besar atau luas, sehingga tidak dapat diamati secara menyeluruh. Sebaliknya obyek-obyek yang terlalu kecil tidak dapat diamati oleh mata dengan baik dapat diatasi dengan menggunakan model. Untuk obyek yang terlalu besar dan luas dibuat model sederhana yang diperkecil, obyek yang terlalu kecil digunakan model perbandingan yang diperbesar.
b.     Waktu
Dengan menggunakan model, guru dapat menghadirkan kenyataan waktu lampau yang tidak dapat kita jangkau dengan memproyeksikan ide atau hal yang akan datang yang tidak dikenal siswa secara kongkret.
c.     Tak terjangkau secara fisik
       Obyek-obyek yang terlalu jauh dan terlalu banyak memakan biaya yang diperlukan, bisa diganti dengan menggunakan model-model dari obyek tersebut.
d.    Kenyataan-kenyataan yang tidak berguna
       Banyak obyek atau benda yang sebenarnya yang dengan mudah kita jangkau, tetapi tidak memberi keterangan yang mewadahi.
e.     Proses
Dengan model-model obyek kita dapat memperhatikan proses kerja dari obyek-obyek yang besar dan luas.



C.     MUSEUM

1.        Pengertian
a.    Menurut International Council of Museums (ICOM) Museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, memperoleh, merewat, menghubungkan, dan memamerkan artefak-artefak perihal jati diri manusia dan lingkungannya untuk tujuan – tujuan studi, pendidikan dan rekreasi.
b.    Menurut Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1995 Pasal 1 ayat (1) Museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan benda bukti material manusia serta alam dan lingkungan guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.
Jadi Pengertian museum adalah adalah sebuah lembaga yang rumah dan peduli untuk koleksi artefak dan benda-benda lain yang penting ilmiah, seni, atau sejarah dan membuat mereka tersedia untuk dilihat publik melalui pameran yang mungkin permanen atau sementara.
Museum, berdasarkan definisi yang diberikan International Council of Museums disingkat ICOM, adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif di masa depan.

2.        Pemanfaatan Museum
Upaya pemahaman  materi zaman prasejarah mengalami  kendala utama, yaitu rentangan waktu yang panjang antara zaman prasejarah dengan masa sekarang. Oleh karena itu, diperlukan adanya penyelesaian bagaimana upaya peningkatan pemahaman pelajar terhadap materi zaman prasejarah. Museum dapat digunakan sebagai media pembelajaran zaman prasejarah, yang diharapkan mampu untuk meningkatkan pemahaman pelajar terhadap zaman prasejarah. Salah satu upaya peningkatan  pemahaman pelajar tentang materi zaman prasejarah dapat dilakukan dengan menggunakan museum sebagai media pembelajaran. Hal ini karena museum menawarkan  kompleksitas media yang sangat membantu pelajar dalam memperoleh informasi kesejarahan. Pemanfaatan museum sebagai media pembelajaran sejarah, selain memberikan aspek rekreasi bagi pelajar, juga mampu memberikan visualisasi, interpretasi, dan generalisasi tentang suatu peristiwa sejarah. Oleh karena itu, sebagai upaya peningkatan pemahaman pelajar tentang materi zaman prasejarah perlu adanya optimalisasi penggunaan media pembelajaran berupa  museum.

3.        Bentuk – bentuk Museum
a)    Museum khusus, yaitu museum yang hanya menyajikan koleksi berupa satu jenis objek ilmu pengetahuan atau kesenian. Contoh: Museum Bahari, Museum Seni Rupa, Museum Perangko, Museum Keramik, Museum Wayang.
b)    Museum umum, yaitu museum yang menyajikan koleksi lebih dari satu jenis objek ilmu pengetahuan atau kesenian. Contoh: Museum Indonesia, Museum Kesenian, Museum Arkeologi, Museum Sejarah Alam dan IPA.
c)    Museum tertutup, yaitu museum pada umumnya, tempat penyimpanan peninggalan-peninggalan kuno di tempat tertutup seperti gedung atau bangunan. Contoh: Museum Fatahilah, Monumen Nasional, Museum Gajah.
d)    Museum terbuka, yaitu tempat penyimpanan peninggalan-peninggalan kuno di lapangan terbuka, karena koleksinya yang sangat besar sehingga tidak bisa dipindahkan, maka tetap dilestarikan di lapangan luas. Contoh: Candi Borobudur, Candi Prambanan.
e)  Museum Pemerintah atau Negeri, yaitu museum yang dikelola oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga-lembaga milik pemerintah. Contoh: Museum Nasional dikelola oleh pemerintah pusat, Museum Sejarah Jakarta dikelola oleh pemerintah daerah DKI Jakarta, Museum Satria Mandala dikelola oleh TNI.
f)   Museum Swasta, yaitu museum yang dikelola oleh yayasan atau keluarga. Contoh: Museum Affandi, Museum Dullah, Museum Adam Malik.

4.        Fungsi Museum
Museum memiliki banyak fungsi yang menjadikan Museum sangat penting diperhatikan oleh semua kalangan. Fungsi Museum yaitu :
·      Melakukan pengumpulan, perawatan, pengawetan dan penyajian benda yang mempunyai nilai budaya dan ilmiah
·      Melakukan urusan perpustakaan dan dokumentasi ilmiah
·      Memperkenalkan dan menyebar luaskan hasil penelitian koleksi benda yang umempunyai nilai budaya dan ilmiah
·      Melakukan bimbingan edukatif cultural dan penyajian rekreatif benda yang mempunyai nilai budaya dan ilmiah.

5.        Kelebihan Museum
       Setiap museum memiliki kelebihan masing-masing. Masyarakat menilai suatu museum memiliki kelebihan apabila masyarakat merasa nyaman selama berada di museum serta merasakan kepuasan setelah mengunjungi museum tersebut. Kelebihan-kelebihan yang ada pada museum diantaranya:
ü        Harga tiket masuk yang murah
ü        Adanya berbagai macam variasi objek di museum yang lengkap
ü        Museum merupakan wahana edukasi

6.                       Kekurangan  Museum
Setiap museum memiliki kekurangan masing-masing. Masyarakat menilai suatu museum memiliki kekurangan apabila masyarakat merasa tidak nyaman selama berada di museum serta merasa tidak puas atau kecewa setelah mengunjungi museum tersebut. Kekurangan-kekurangan yang ada pada museum diantaranya:
·      terkadang sulit di jangkau jika letak museum terlalu jauh dari tempat sekolah
·      jika letak museum berjauhan dengan tempat sekolah maka membutuhkan banyak biaya
·      jika letak museum berjauhan dengan tempat sekolah maka membutuhkan banyak waktu







D.    RUANG SEJARAH/LABORATORIUM

1.    Pengertian
Ruang sejarah atau Laboratorium Sejarah merupakan salah satu pusat sumber belajar, yag biasanya memiliki fasilitas sumber belajar yang berupa buku literatur dan non-buku literatur  yang berfungsi untuk menunjang berbagai jenis kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan ilmiah yang lain yang di lakukan oleh peserta didik, mahasiswa maupun dosen.

2.    Pemanfaatan atau Fungsi Ruang Sejarah/Laboratorium
Laboratorium Sejarah merupakan suatu media pembelajaran sejarah yang efektif karena di dalam Lab. Sejarah peserta didik dapat mengadakan pembelajaran sejarah, kajian ilmiah, persentasi, diskusi, praktikum dan lain-lain. Selain itu juga  di dalam Lab. Sejarah disajikan berbagai  perangkat  pembelajaran sejarah diantaranya: alat peraga, kolesi maket, koleksi diorama, koleksi repro, koleksi numistik, koleksi peta, koleksi artefak dan lain-lain, sehingga memudahkan para peserta didik untuk lebih mendalami materi yang sedang di pelajari.D:\TuGas Ku\Semester 4\MEDIA PEMBELAJARAN\Downkoad\LAB SEJARAH\LAB. SEJARAH MERUPAKAN SUATU MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH YANG EFEKTIF _ HISTORYNYA BUDI LUHUR_files\trans.gif
Peranan Laboratorium sejarah bagi pembelajaran sejarah sangat diperlukan untuk menunjang hasil belajar sejarah yang maksimal. Laboratorium Sejarah merupakan sebuah model replika dari hal-hal yang terkait masa lampau yang ada di dunia ini sehingga fungsi dari laboratorium pun semakin banyak antara lain dapat dijadikan sebagai klas praktikum, klas belajar, museum, dan  display.


3.    Kelebihan Laboratorium Sejarah
·        peserta didik dapat berganti situasi baru.
·        situasi pembelajaran biasanya lebih menyenangkan.
·        peserta didik dapat menggunakan alat bantu media yang lebih lengkap dan lebih dekat untuk mengambilnya karena memang sudah tersedia
·        untuk PKn semua kasus yang sifatnya pribadi dapat diselesaikan di laboratorium tersebut.

4.    Kelemahan Laboratorium Sejarah
·   Kekurangan metode laboratorium
·   peserta didik yang kurang suka dengan belajar model ini merasa kurang mendapatkan
tambahan ilmu pengetahuan,
·   belum tentu ruang laboratorium lebih menyenangkan,
· sering ada peserta didik lain yang lalu lalang karena memerlukan alat lain yang ada di laboratorium.


E.     MEDIA GRAFIS
1.     Pengertian Media Grafis
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.  Jadi media grafis merupakan suatu media visual yang menyajikan fakta, ide, atau gagasan melalui penyajian kata – kata, kalimat, angka – angka, dan simbol / gambar.
2.    Pemanfaatan atau Fungsi Media Grafis
Di dalam kegiatan belajar mengajar media grafis mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi umum dan fungsi khusus,
·      fungsi umum yaitu media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. 
·      fungsi khusus yaitu media grafis berfungsi untuk menarik perhatian. Memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan. Sehingga dengan kata lain media grafis ini befungsi untuk mempermudah penerima pesan (murid) memahami materi atau pesan yang diberikan oleh pemberi pesan (guru).
3.    Karakteristik Media Grafis
Karakteristik media dapat dilihat menurut kemampuan membangkikan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecaoan, maupun penciuman atau kesuaiannya dengan tingkatan hierarki belajar. Untuk tujuan praktis karakteristik beberapa jenis media yang lazim digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
4.    Jenis – jenis Media Grafis
a)         Diagram
Diagram adalah suatu gambaran-gambaran sederhana untuk memperlihatkan hubungan timbale balik, terutama dengan garis-garis diagram yang baik adalah sangat sederhana yakni hanya bagian-bagian terpenting saja yang diperlihatkan.
Berdasarkan konsep tersebut di atas, kiranya penggunaan media diagram dalam proses pembelajaran akan sangat membantu bagi guru maupun siswa dalam menyimak materi pelajaran, karena pada dasarnya diagram merupakan ringkasan visual yang padat mengenai fakta-fakta dan gagasan yang akan diuraikan.
b)   Grafik
Grafik adalah suatu grafis yang menggunakan titik-titik atau garis untuk menyampaikan informasi statistic yang saling berhubungan (R.Warsito, 2001 : 48).Dengan berasumsi pada pengertian grafik tersebut, dalam proses belajar mengajar, grafik mempunyai fungsi untuk memperlihatkan perbandingan informasi kualitas-kualitas maupun kuantitas dengan cepat dan sederhana, terutama pada penyajian secara statistik.
c)    Poster
Poster merupakan kombinasi visualisasi yang kuat dengan warna dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang lewat, tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya (1989 : 51).Media ini pada umumnya digunakan untuk mengenalkan suatu produk dari suatu perusahaan atau digunakan sebagai sarana promosi.
d)   Kartun
Kartun adalah menggambarkan dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat (1989 : 58). Dengan berasumsi pada konsep tersebut di atas, kartun dapat digunakan sebagai alat bantu proses pengajaran walaupun banyak kartun yang membuat orang-orang tersenyum, tetapi pada dasarnya kartun mempunyai manfaat dalam proses belajar mengajar terutama dalam penjelasan rangkaian bahan satu urutan logis atau mendukung makna.
e)    Komik
Komik merupakan suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu berita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan di rancang untuk memberikan hiburan pada pembaca. (1989 : 69)
f)     Gambar
Media grafis paling umum digunakan dalam PBM, karena merupakan bahasa yang umum dan dapat mudah dimengerti oleh peserta didik. Kemudahan mencerna media grafis karena sifatnya visual konkrit menampilkan objek sesuai dengan bentuk dan wujud aslinya sehingga tidak verbalistik.

g)    Bagan
Bagan merupakan media yang berisi tentang gambar-gambar keterangan-keterangan, daftar-daftar dan sebagainya. Bagan digunakan untuk memperagakan pokok-pokok isi bagan secara jelas dan sederhana antara lain: perkembangan, perbandingan, struktur, organisasi.
5.        Kelebihan Media Grafis
a)      Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
b)      Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
c)      Pembuatannya mudah dan harganya murah.

6.        Kelemahan Media Grafis adalah:
a)      Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks.
b)      Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.


F.      MEDIA CETAK

1.        Pengertian
Kata “media” berasal dari kata medius yang secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyaluran informasi belajar atau penyalur pesan. Bila media adalah sumber belajar maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan ketrampilan. [[1]]
Media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau perlengkapan yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik.[[2]] Alat Bantu itu disebut media, sedangkan media cetak menurut Eric Barnow adalah segala barang yang dicetak yang ditujukan untuk umum atau untuk suatu publik tertentu. Dengan demikian yang dimaksud media cetak meliputi surat kabar, majalah, serta segala macam barang cetakan yang ditujukan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi.[[3]] Sementara dalam kutipan Ronald H Aderson media cetak berarti bahan bacaan yang diproduksi secara profesional seperti buku, majalah, dan buku petunjuk.[[4]]
Media cetak mempunyai makna sebuah media yang menggunakan bahan dasar kertas atau kain untuk menyampaikan pesan-pesannya. Unsur-unsur utama adalah tulisan (teks), gambar visualisasi atau keduanya. Media cetak ini bisa dibuat untuk membantu fasilitator melakukan komunikasi interpersonal saat pelatihan atau kegiatan kelompok. Media ini juga bisa dijadikan sebagai bahan referensi (bahan bacaan) atau menjadi media instruksional atau mengkomunikasikan teknologi baru dan cara-cara melakukan sesuatu (leaflet, brosur, buklet). Bisa juga mengkomunikasikan perhatian dan peringatan serta mengkampanyekan suatu isu (poster) dan menjadi media ekspresi dan karya personal (poster, gambar, kartun, komik).[[5]]
Media cetak dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran karena media ini banyak menyimpan pesan tertulis yang mudah diterima.
2.        Jenis – Jenis Media Cetak
1.    Surat kabar
Adalah barang cetakan yang berisi berita, informasi, dan pendidikan yang terbit secara kontinyu yang biasanya harian yang dicetak, tapi, tidak dijilid. Ada beberapa jeni surat kabar, yaitu:
·           Surat Kabar Harian
       Ini adalah jenis media cetak yang terbit setiap hari, kecuali pada hari-hari tertentu seperti pada libur nasional. Jenis media cetak ini masih dibagi lagi menjadi Surat Kabar Harian Nasional, Surat Kabar Harian Daerah, dan Surat Kabar Harian Lokal. Berita yang disampaikan adalah jenis berita news atau informasi terkini dan disampaikan dengan sistem straight news atau apa adanya.
·           Surat Kabar Mingguan
       Jenis media cetak ini lebih banyak dikenal dengan sebutan tabloid. Biasanya berita yang diangkat adalah berita hiburan atau juga in depth news atau liputan mendalam. Tulisan dalam media ini lebih banyak bergaya feature atau deskriptif.

2.    Majalah
Adalah kumpulan berita, artikel, cerita, dan iklan yang dicetak dalam lembaran kertas dan dijilid dalan bentuk buku, serta diterbitkan secara berkalam, sperti seminggu sekali, dua minggu sekali, dan bahkan sebulan sekali. Beberapa macam Majalah yaitu:
·      Majalah Mingguan
Jenis majalah ini terbit setiap minggu sekali. Berita yang diangkat adalah berita in depth news dengan jenis berita adalah berita news atau tentang sebuah peristiwa.
·      Majalah Tengah Bulanan
Majalah ini terbit sebulan dua kali. Berita yang ditampilkan lebih bersifat informatif dan biasanya memuat tentang berita life style atau gaya hidup.
·      Majalah Bulanan
Majalah bulanan terbit sekali dalam sebulan. Jenis pemberitaan yang disampaikan biasanya termasuk investigatif atau berita yang didapat dari hasil penelitian.
·      Majalah Dwibulanan
Majalah ini terbit sekali dalam dua bulan. Informasi yang disampaikan dalam majalah ini biasanya terkait dengan laporan dari hasil aktivitas sesuatu. Misalnya laporan neraca perusahaan atau juga majalah yang berisi laporan pendapatan sebuah lembaga zakat.
·      Majalan Tribulanan
Majalah ini berkonsep hampir mirip dengan majalah dwi bulanan. Yang membedakan hanya masalah waktu terbit, yang dilakukan setiap tiga bulan sekali.

3.    Koran dan yang lainnya.
Adalah media cetak yang berisi informasi, berita, dan iklan dengan jangkauan luas yang diterbitkan dalam jangka waktu tertentu.
4.    Bulletin
Media cetak ini biasanya dibuat untuk kalangan tertentu atau intern saja. Dan media ini biasanya hanya terdiri dari beberapa halaman, serta dibuat dengan konsep sederhana. Buletin juga tidak dibuat untuk kepentingan komersial.
5.    Poster
Poster adalah suatu kertas karton besar, biasanya dengan gambar atau diagram dan beberapa kata singkat sebagai keterangan atau informasi. Poster dirancang untuk menjangkau perhatian dari orang-orang yang lewat, untuk menerangkan tentang suatu fakta atau ide, dan merangsang orang-orang untuk bereaksi menurut cara tertentu dan juga untuk meminta informasi lebih detail (Hamundu, 1997).


3.        Kelebihan media cetak yaitu:
1.    Karena media ini cetak ini hasilnya adalah berupa tulisan atau teks maka media ini bisa disimpan dan bisa di baca berulang- ulang. Di saat pembaca ingin lebih memahami isi berita, maka pembaca bisa mengulang – ulang membacanya.
2.    Selain itu juga bisa dikumpulkan dan dibuat kliping. Terutama mengenai sebuah berita yang fenomenal ataupun berita- berita yang dianggap menarik.
3.    Biasanya informasi di dalamnya lebih jelas dan mampu menjelaskan hal- hal yang bersifat kompleks ataupun investigatif. Terkadang disertai gambar atau foto yang lebih memperjelas isi berita yang ditampilkan. Dan ada kalanya bila berita tersebut bersifat continue maka ada sedikit pengulangan mengenai berita sebelumnya, sehingga pembaca benar- benar mengerti dan faham tentang isi dan alur berita tersebut.
4.    Jika dilihat dari harganya, media cetak bisa di dapat oleh khalayak dengan harga yang cukup murah. Karena dengan biaya yang cukup murah kita bisa mendapatkan informasi yang lebih banyak. Misalnya koran Jawa Pos, dengan harga Rp. 4.000 kita bisa mendapatkan informasi atau berita sebanyak 30an halaman berbeda dengan media lain yang terbatas. Ini yang lebih membedakan antara media cetak dengan media elektronik( baik radio maupun televisi).
5.    Bahkan kita bisa memilih berita mana yang ingin kita baca terlebih dahulu,misal tentang politik,ekonomi,olahraga atau yang lainnya. Jadi tidak ada keharusan untuk menyimak informasi satu per satu atau tidak harus berurutan.
6.    dapat dibaca berkali-kali dengan cara menyimpannya.
7.    dapat membuat orang yang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.
8.    Bisa disimpan atau dicollect isi informasinya.
9.    harganya lebih terjangkau maupun dalam distribusinya.
10.     lebih mampu menjelaskan hal-hal yang bersifat kompleks atau rigid.
11.     Repeatable, yakni dapat di baca berkali-kali dengan menyimpannya atau mengklipingnya, sehingga suatu saat diperlukan dapat dilihat dan dibaca kembali.
12.     analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti dan faham terhadap isi berita tersebut. Analisa yang lebih mendalam dapat membuat orang berfikir lebih spesifik te

4.        Kekurangan media cetak yaitu:
1.    Media cetak lebih lambat penyampaian beritanya daripada media- media yang lain karena proses yg panjang. Bahkan berita yang terjadi hari ini baru bisa diterima oleh khalayak pada hari esoknya.
2.    Selain itu media cetak hanya terbatas pada tulisan atau teks saja meskipun beberapa di dukung oleh foto atau gambar, sehingga pembaca harus memahami sendiri berita tersebut karena memang visualisasi yang terbatas.
3.    Biaya produksi media cetak tergolong mahal, karena media cetak harus dicetak dan didistribusikan sebelum dapat dinikmati masyarakat. Biaya percetakan dan pendistribusian itulah yang tergolong mahal.
4.    dari segi waktu media cetak lambat dalam memberikan informasi. Karena media cetak tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi pada masyarakat dan harus menunggu turun cetak.
5.    media cetak hanya dapat berupa tulisan.
6.    media cetak haya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili keseluruhan isi berita.
7.    Biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus mencetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat
8.     dari segi waktu media cetak adalah yang terlambat dari media lainnya. Karena media cetak tidak dapat menyebarluaskan berita atau informasi secara langsung kepada masyarakat dan harus menunggu turun cetak baru berita atau informasi itu dapat disebarluaskan.
9.     tidak adanya audio. Media cetak hanya mengandalkan tulisan yang tentu saja tidak dapat didengar oleh komunikan. Ketiga,
10.     visual yang terbatas. Media cetak hanya memberikan visual gambar mati atau foto yang mewakili atau menguatkan isi berita.



G.    MEDIA PROYEKSI
OHP (Overhead Proyektor)

1.    Pengertian
Dalam kelompok peralatan proyeksi, Over Head Proyektor/Over Head Transparansi (OHP/ OHT) adalah peralatan yang paling sederhana, karena peralatan ini hanya menggunakan sitem lensa (optic) dan elektrik (kipas pendingin dan lampu proyektor). Over Head Proyektor/Over Head Transparansi (OHP/ OHT) berfungsi untuk memproyeksikan atau menyajikan transparansi. Dengan menggunakan proyektor, informasi yang disampaikan dapat diproyeksikan di layar, sehingga informasi berupa tulisan, gambar, bagan akan menjadi lebih besar dan lebih jelas dilihat oleh siswa. penggunaan media ini menguntungkan karena indera penglihatan dan pendengaran akan sama-sama diaktifkn melaui sebuah media transparansi yang telah disiapkan. Yang dimaksud dengan gambar mati (still picture) adalah berupa gambar, foto, diagram, table, ilustrasi, baik berwarna maupun tidak berwarna. agar gambar tersebut dapat dilihat dan disajikan dengan jelas oleh seluruh siswa di dalam kelas dengan jalan diproyeksikan ke suatu layar (screen).

2.        Jenis – jenis OHP, antara lain:
a.       OHP Type Standart (Standart Lecture Head Type)
b.       OHP Type Portable ( dapat dilihat, dan ringan dibawa)

3.        Cara membuat media OHP
Dalam merancang media, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
a.       Kesederhanaan (Simplicity)
Untuk OHP, maka peta gambar maupun diagram harus sederhana dan dibatasi pada hal-hal yang penting saja. Konsep materinya (isi pesan) harus mudah ditangkap dan dipahami. Tulisannya harus jelas dan mudah dibaca, mudah ditangkap dan mudah dipahami. Kalimatnya sederhana dan bermakna. Huruf yang dipakai biasanya huruf yang sederhana dan jelas, bukan huruf artistik yang dapat membingungkan.
b.      Kekompakan (Unity)
Kekompakan mengandung makna ada jalinan yang harmonis antara bagian-bagian visual dalam kesatuan fungsinya secara keseluruhan. Jalinan hubungan bagian dapat dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda penunjuk seperti panah dan tanda-tanda visual seperti garis, bentuk, warna, dan ruangan.

c.       Penonjolan (Emphasis)
Kadang diperlukan penonjolan tertentu hingga menjadi pusat perhatian. Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan memperbesar, memperjelas , mewarnai, menghilangkan informasi pada unsur atau bagian lain. Dalam teknik penyajian hal ini juga dapat dilakukan dengan cara menutup bagian yang lain, meletakkan pointer dan sebagainya.
d.      Keseimbangan (Balance)
Ada dua bentuk keseimbangan, yaitu keseimbangan formal dan keseimbangan informal. Suatu desain dikatakan mempunyai keseimbangan formal bila dapat dibayangkan adanya garis yang membagi bentuk visual secara simetris. Keseimbangan formal memberi kesan statis dan resmi untuk menata huruf pada caption atau titling. Desain yang mempunyai keseimbangan informal biasanya menganut pola asimetris atau diagonal. Keseimbangan informal memberikan kesan dinamis dan biasanya mempunyai daya penarik perhatian yang lebih kuat.

4.    Cara menggunakan OHP
Untuk dapat menyajikan media transparansi dengan baik, perlu diperhatikan saran-saran berikut:
a.       Susunlah semua transparan yang akan disajikan dengan rapi. Untuk memudahkan urutan sajian, sebaiknya setiap lembaran transparan diberi nomor urut, mulai transparan pertama sampai terakhir berdasakan urutan sajian.
b.      Letakkan transparan terlebih dahulu diatas OHP dengan baik, kemudian baru nyalakan lampunya.
c.       Periksa arah cahaya, apakah posisi tayangan sudah tepat pada layar. Arah tayang yang tidak tepat akan membentuk efek keystone (menyempit pada arah salah satu sisinya). Jika mungkin posisi layar bagian atas dibuat agak kedepan.
d.      Aturlah letak posisi transparansi dan ketepatan fokusnya sehingga memperoleh hasil visual yang baik.
e.       Penerangan dalam ruangan tetap seperti biasa (kecuali jika ada cahaya kuat yang masuk ke ruang, maka lampu didekat layar bisa dimatikan).
f.         Gambar/tulisan yang tertayang pada layar harus dapat terlihat dengan mudah oleh seluruh siswa. Siswa harus dapat melihat dengan bebas tanpa terhalang oleh guru atau siswa lain.
g.       Selama penyajian, tetaplah mneghadap kearah siswa. Hindari membaca tulisan pada layar (kecuali ketika mengontrol ketepatan fokus dan posisi tayangan)
h.       Jangan menunjuk-nunjuk tulisan/gambar yang ada dilayar, tetapi tunjuklah tulisan/gambar pada tranparan di OHP.
i.         Tunjuklah bagian materi yang sedang anda bicarakan. Sebaiknya tidak menunjuk tulisan dengan menggunakan jari tetapi gunakan alat tunjuk, misalnya pensil yang runcing.
j.        Jika dianggap perlu, tutuplah sebagian permukaan transparan menggunakan kertas kemudia dibuka berangsur angsur sesuai materi yang dijelaskan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu mengarahkan perhatian siswa pada pokok pembicaraan atau untuk memancing rasa keingintahuan (penasaran) siswa terhadap bagian tulisan yang masih tertutup. Sebagai variasi, anda juga bisa menggunakan transparansi bentuk overlay, masking atau billboarding.
k.      Bila diperlukan, anda bisa menulis pada transparans utnuk memperjelas sajian, atau menambah penjelasan yang baru saja anda ingat. Sebaiknya tambahan penjelasan tersebut ditulis pada lembar plastik kosong yang ditumpangkan di atas transparans yang sedang disajikan. Dengan demikian transparans aslinya tidak tercoret-coret sehingga masih dapat digunakan lagi pada kesempatan lain.
l.         Segera matikan OHP jika tayangan tidak diperlukan lagi. Hal ini untuk menghindari OHP yang terlalu panas yang dapat merusak lampu. Harap diperhatikan bahwa kerusakan OHP yang paling sering terjadi adalah putus lampunya. Terutama untuk tipe OHP yang tidak menggunakan kipas pendingin.
m.     Simpanlah lembar-lembar transparan kedalam map. Setiap lembar sebaiknya dilapisi selembar kertas untuk memisahkan dengan lembar lainnya agar tulisan tidak cepat rusak dan tidak lengket ketika diambil. Pemberian kertas pemisah jiga dimaksudkan agar transparan mudah terbaca pada saat dipilih sebelum penayangan

5.    Pemanfaatan OHP dalam pembelajaran
Over Head Proyektor/Over Head Transparansi (OHP/OHT) Pada dasarnya digunakan untuk memproyeksikan transparansi ke arah layar yang jaraknya relative pendek, dengan hasil gambar atau tulisan yang cukup besar. Proyektor ini direncanakan dibuat untuk dan dapat digunakan oleh guru di depan kelas dengan penerangan yang normal, sehingga tetap terjadi komunikasi antra siswa dan guru.
Overhead projector yang memudahkan mudah murah lingkungan interaktif bagi para pendidik. Bahan pengajaran pra-dapat dicetak pada lembaran plastik, atas mana pendidik dapat langsung menulis dengan menggunakan non-permanen, dicuci spidol warna. Ini menghemat waktu, karena transparansi dapat pra-dicetak dan digunakan berulang-ulang, dan bukannya materi ditulis secara manual sebelum setiap kelas.
Overhead biasanya ditempatkan pada ketinggian yang nyaman untuk menulis pendidik dan memungkinkan pendidik untuk menghadapi kelas, memfasilitasi komunikasi yang lebih baik antara siswa dan guru. Fitur pembesaran proyektor memungkinkan pendidik untuk menulis skrip kecil yang nyaman dalam posisi menulis alam daripada menulis dalam naskah yang terlalu besar di papan tulis dan harus terus memegang tangannya di udara untuk menulis di papan tulis.

6.        Fungsi OHP
  1. Pengganti papan tulis dengan menggunakan pen khusus yang dituliskan pada lembar transparansi/ gulungan transparansi
  2. Tempat memproyeksikan transparan yang telah disiapkan.
  3. Tempat menunjukkan bayangan (silhoutte) suatu benda.
  4. Tempat menunjukkan model-model kecil baik dalam bentuk gerak atau diam.
  5. Untuk mendemonsrasikan suatu percobaan, contoh: bagaimana cara magnet bekerja terhadap serbuk besi.
  6. Untuk menunjukkan diagram aliran suatu sistem tertentu, contoh: dengan filter khuus dapat ditunjukkan diagram suatu aliran.
  7. Untuk memperlihatkan suatu sistem tertentu, contoh: kecepatan membukanya rana pada alat photo/ tustel model S.L.R (Single Lens Reflect).
7.        Kelebihan OHP
a.    Bersifat konkrit. OHP dapat merangsang indera mata siswa disamping indra telinga melalui kata-kata guru, sehingga materi yang disampaikan lebih konkrit.
b.    Dapat digunakan pada cahaya yang terang karena OHP menghasilkan cahaya yang kuat.
c.    Lebih efektif karena informasi yang disampaikan lebih banyak didalam waktu yang relatif singkat, karena telaj dipersiapkan terlebih dahulu dan dapat digunakan dengan teknik berlapis.
d.    Dapat digunakan berulang-ulang atau dapat disimpan dan diambil bila akan diperlukan lagi.
e.    Dapat dipindah dari satu kelas kekelas lainnya.[[6]]
f.      Tidak menyebabkan tangan kotor.
g.    Mudah digunakan karena sederhana.
h.    Dapat digunakan dengan jumlah siswa yang banyak.

8.        Kelemahan OHP :
1.    Efektifitas penyajian OHP tergantung pada penyaji.
2.    OHP tidak dipersiapkan untuk belajar mandiri.
3.    Bahan-bahan cetak seperti gambar, majalah, koran, tidak dapat secara langsung diproyeksikan karena harus dipindahkan dahulu kebahan transparan.
4.    Kadang-kadang ada bagian yang tak bisa diamati bila guru perlu menambahkan suatu tulisan pada transparan, karena tertutup oleh bayangan guru.[[7]]
5.    Memerlukan perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penyajiannya.
6.    OHT dan OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, karena sebuah gambar dalam kertas biasa tidak bisa diproyeksikan melalui OHP.


H.    MEDIA DENGAR
(RADIO DAN TAPE RECORDER)

1)        RADIO
1.    Pengertian
Radio adalah media auditif yang hanya bisa dinikmati dengan alat pendengaran. Radio menjadi media penyampai gagasan, ide dan pesan melalui gelombang elektromagnetik, berupa sinyal-sinyal audio. Radio adalah sistem komunikasi yang menggunakan udara atau ruang antariksa sebagai bahan antara (medium) yang  bentuk umum sistemya adalah sebuah pemancar yang memancarkan dayanya melalui antena kearah tujuan dalam bentuk gelombang elektromagnetis.
Penggunaan radio sebagai media pendidikan cukup efektif karena radio memiliki jangkauan yang luas. Penduduk yang buta huruf dapat mendengarkan dan mengerti secara efektif informasi-informasi dengan bahasa lisan, yaitu melalui radio.

2.    Jenis – Jenis Radio
a.    Berdasarkan frekuensi radio diklasifikasikan menjadi:
·      Frekuensi Modulasi (FM) bergerak    pada frekuensi 87 MHz sampai 108 MHz.
·      Amplitudo Modulasi (AM) atau Medium Wave (MW) berada pada jalur 540 sampai 1600 KHz.
·      Short Wave (SW)  mempunyai ruang frekuensi yang sangat lebar yaitu dari 1600 KHz sampai 30.000 KHz.
b.              Berdasarkan penyelenggara radio diklasifikasikan menjadi:            
·      Radio milik Negara
·      Radio publik
·      Radio swasta/komersial
·      Radio komunitas (kampus/LSM)
·      Radio asing


c.    Berdasarkan program media radio diklasifikasikan menjadi:
·      Radio Hiburan/Musik
·      Radio Informasi/News
·      Radio Campuran
·      Radio Propaganda
·      Radio Religius

3.    Kegunaan media radio dalam pembelajaran.
Radio menjadi media pendidikan yang berguna bagi semua bentuk pendidikan, karena memperkaya pengalaman pendidikan dan ide-ide yang kreatif. Dengan demikian, alat ini memiliki potensi dan kekuatan yang berpengaruh dalam pendidikan. Masalah penggunaannya tergantung bagaimana filsafat pendidikan yang dianut, dan kesadaran atas potensi yang dimaksud tadi.
a.         Manfaat Radio bagi Pendidikan diantaranya :
·  Memberikan berita yang ter up-to-date.
·  Menarik Minat.
·  Beritanya Autentik
·  Berdasar pada kenyataan
·  Mempunyai tinjauan yang luas.
·  Memberikan gambaran yang jelas.
·  Mendorong kreatifitas.
·  Integrasi dan diskriminasi maksudnya radio berpengaruh terhadap pembentukan pribadi seseorang,
·  Menimbulkan sosial adjustment dan ini penting bagi pembentukan seorang warga Negara yang baik,
·  Mendidik siswa untuk dapat mendeskriminasikan persoalan-persoalan dalam masyarakat.
·  Radio mendorong manusia berfikir rasional dan komparatif.

b.        Kegunaan Radio secara Umum:
·  Memperjelas pesan yang diterima.
·  Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
·  Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid
dengan sumber belajar.
·  Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
auditori & kinestetiknya.
·  Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman &
menimbulkan persepsi yang sama.

c.         Kontribusi media radio dalam pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985:
·  Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.
·  Pembelajaran dapat lebih menarik.
·  Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar.
·  Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.
·  Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
·  Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun
diperlukan.
·  Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses
pembelajaran dapat ditingkatkan.
·  Peran guru berubah kearah yang positif.
Jadi dapat disimpulkan bahwa lembaga penyiaran (radio) merupakan media informasi dan komunikasi yang mempunyai peran penting dalam penyebaran informasi yang seimbang dan setimpal di masyarakat, memiliki kebebasan dan tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, kontrol serta perekat sosial.

4.    Karakteristik Media Radio
Radio memiliki karakteristik yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, karena memberikan banyak kontribusi yang besar bagi perkembangan komunikasi massa. Karakteristik radio memberikan manfaat yang unik,baik ditinjau dari sisi kelebihan maupun kekurangannya. Dengan memahami kekuatan dan kelemahan radio, penyiar dapat merencanakan konsep implementasi untuk menghasilkan produksi siaran yang lebih efektif dan efisien. Dalam bukunya Fark Book-KBP,Pedroche,Toledo & Montila mengucapkan bahwa karakteristik radio memberikan manfaat yang unik,diantaranya:
a.    Menarik majinasi.
b.    Cepat, radio merupakan alat informasi yang efisien dan tanpa banding.
c.    Mudah dibawa
d.    Tidak memerlukan kemampuan membaca/menulis.
e.    Tidak memerlukan konsentrasi yang penuh dari pendengarnya
f.      Cukup murah
g.    Mudah digunakan dan pengoperasiannya.
Seperti media yang lainnya radio juga memiliki keterbatasan yakni bahwa radio hanya sebuah media buta. Sekalipun radio disebut media buta karena hanya berupa suara, namun suara merupakan sebuah instrumen yang penting yang perlu dikaji lebih mendalam.

5.    Kelebihan Radio sebagai Media Pembelajaran, antara lain:
a)    Harganya relatif murah dan variasi programnya lebih banyak daripada TV;
b)    Sifatnya mudah dipindahkan (mobile). Radio dapat dipindah-pindahkan dari satu ruang ke ruang lain dengan mudah;
c)    Jika digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio bisa mengatasi problem jadwal karena program dapat direkam dan diputar lagi sesuka kita;
d)   Radio dapat mengembangkan daya imajinasi anak;
e)    Dapat merangsang partisipasi aktif pendengar. Sambil mendengarkan, siswa boleh menggambar, menulis, melihat peta, menyanyi ataupun menari;
f)     Radio dapat memusatkan perhatian siswa pada kata-kata yang digunakan, pada bunyi dan artinya. (terutama ini amat berguna bagi program sastra atau puisi);
g)    Siaran lewat suara terbukti amat tepat/cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa;
h)    Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu secara lebih baik bila dibandingkan dengan jika dikerjakan oleh guru, antara lain:
·      radio dapat menampilkan ke dalam kelas guru-guru yang ahli dalam bidang studi tertentu, sehingga dapat mengatasi masalah kekurangan guru yang layak untuk mengajar;
·      pelajaran lewat radio bisa lebih bermutu baik dari segi ilmiah maupun metodis. Ini mengingat guru-guru kita jarang yang mempunyai waktu dan sumber-sumber untuk mengadakan penelitian dan menambah ilmu, sehingga bisa dibayangkan bagaimana mutu pelajarannya.
·      radio dapat menyajikan laporan-laporan seketika (on the spot). Pelayanan radio yang sudah maju mempunyai banyak sumber di perpustakaan arsipnya yang siap dipakai; dan
·      siaran-siaran yang aktual dapat memberikan suasana kesegaran (immediciacy) pada sebagian besar topik.
i)      Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang tidak dapat dikerjakan oleh guru. Radio dapat menyajikan pengalaman-pengalaman dunia luar ke kelas. Kisah petualangan seorang pengembara bisa dituturkan ke kelas-kelas secara langsung lewat radio;
j)     Radio dapat mengatasi batasan ruang dan waktu;
k)   Jangkauannya luas.

6.    Kelebihan Radio sebagai Media Pembelajaran, antara lain:
a)         Sukar memberikan balikan secara langsung  karena sifat komunikasinya hanya satu arah (on way communication);
b)        Biasanya siaran disentralisasikan sehingga guru tak dapat mengontrolnya, dan
c)        Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah. Integrasi siaran radio ke dalam kegiatan belajar mengajar di kelas sering kali menyulitkan.
d)         Tidak dapat diulang dengar.
e)        Kesan pengalaman yang diperoleh pendengar kurang lengkap karena hanya melibatkan indera pendengaran.
f)          Menuntut pemusatan perhatian


2)   TAPE RECORDER
1.    Pengertian
Awal terciptanya alat perekam atau yang disebut dengan Audio Cassette atau Tape Recorder adalah berawal dari ditemukannya sebuah alat phonograph yang oleh Thomas Edison pada tahun 1877. Alat phonograph merupakan ujung tombak penemuan teknologi audio di mana suara sudah bisa direkam ke dalam suatu alat. Dengan tabung silinder (wax cylinder) yang dibungkus oleh material yang halus seperti lilin yang merupakan media untuk dapat merekam suara ke dalam satu media. Untuk melakukan play back, diperlukan alat yang seperti jarum pada phonograph yang diguratkan pada silinder tadi, dan akan menghasilkan getaran yang secara mekanik akan menghasilkan suara pada corong phonograph.
Magnetic recording diperkenalkan oleh Valdemar Poulsen dengan menggunakan telegraphone pada tahun 1898. Dengan menggunakan kekuatan magnet, media yang bergerak secara. konstan dengan kecepatan yang konstan pula melewati “head” perekam. Sinyal elektrik yang secara analog menjadi suara yang ingin direkam, melewati head tadi dan menghasilkan pola magnet yang serupa dengan sinyal yang menghasilkan suara yang lebih baik dari teknologi sebelumnya.
Tape Recorder mulai dikembangkan di Jerman tahun 1932. Titik awalnya pada saat hari Natal 1932, di mana British Broadcasting Corporation kali pertama digunakan para profesional untuk situasi tertentu. Pita yang semakin kecil dengan suara stereo yang sudah baik, membuat para seniman musik sudah dapat melakukan rekaman dengan dukungan alat yang sudah makin ringkas. Di akhir tahun 1990-an, digital recording sudah mulai menjadi standar industri rekaman. Dan kini, di era milenium, semuanya semakin mudah, ringkas, canggih, dan praktis. Perangai pita rekaman yang tadinya besar bukan main sudah diringkas rnenjadi harddisk dan corong phonoautogruph disulap menjadi speaker dengan teknologi kinetik yang canggih.
Kini perkembangan teknologi audio sudah serba digital. Ini berarti semakin ringkas alat-alat untuk bisa menghasilkan studio recording, dan semakin mudah untuk merawat dan memaintain-nya. Pada masa analog, untuk merekam suara mentah pada saat tracking harus di simpan pada pita 2 inch, yang kini sudah bertransformasi menjadi harddisk yang bentuknya kecil dan tidak menghabiskan tempat (baca books "Sejarah Teknologi Perekam").

2.    Jenis – Jenis Tape Recorder
a)        Phonograph yaitu perekam suara dengan menggunakan vinyl (piringan hitam) sebagai media penyimpan hasil rekamannya.
b)        Tape cassette yaitu alat perekam suara menggunakan format pita kaset berukuran 2 inch yang dapat merekam dengan durasi hingga 1 jam di setiap sisinya. Kualitasnya cukup baik namun kerap kali terjadi penurunan kualitas suara yang dihasilkan ketika pita kaset mengalami gangguan, kotor atau rusak sebagai media penyimpannya.
c)        Walkman hampir sama dengan pemutar musik portabel pertamanya, hanya saja lebih praktis karena lebih mudah dibawa kemana-mana.
d)        Compact Disc (CD) yang diputar dengan media pemutar portable yaitu; VCD, DVD atau discman.
e)        MP3 Player dan IPod sebagai proses digitalisasi terhadap format rekaman musik analog, lagu atau musik digital mempunyai beraneka ragam format yang bergantung pada teknologi yang digunakan.

3.    Fungsi Tape Recorder sebagai Media Pembelajaran
Bagi negara berkembang, yang berkemampuan membawa informasi aktual dan merupakan sarana komunikasi yang sangat penting ialah media massa. Melalui informasi aktual, atau pendidikan informal, perhatian komunikan dapat dirangsang dan diarahkan untuk pertamakalinya ke suatu arah tertentu. Melalui pengulangan dan perluasan oleh media yang sama, atau media yang lain, pengetahuan masyarakat akan ditunjang. Karena itu, radio merupakan sarana pembuka jalan bagi media masa lainnya maupun memperkenalkan untuk pertamakalinya suatu masalah sebelum penyuluh melanjutkan dan memperdalam pengetahuan komunikan tentang masalah tersebut. Dengan demikian, radio menjadi perangsang bukan saja untuk pendidikan nonformal yang merupakan serangkaian kursus, melainkan juga untuk pendidikan formal. Dalam situasi kekurangan guru, radio dapat menunjang pengulangan dan penyebaran bahan pelajaran pendidikan formal maupun nonformal, walaupun pengajaran melalui radio tanpaguru, tidaklah mungkin atau hanya menghasilkan mutu pendidikan yang rendah sekali. Bagaimanapun juga kehadiran guru dalam komunikasi langsung dan berkomunikasi timbal balik, tidak dapat diganti oleh media massa yang umumnya bersifat komunikasi searah, karena komunikasi langsung dan timbal balik merupakan syarat mutlak proses belajar yang efektif.
Pada umumnya fungsi radio dan Tape Recorder adalah sebagai berikut:
a.    Meningkatkan komunikasi audio.
b.    Membuat suasana belajar lebih mantab dan komunikatif
c.    Mengembangkan apresiasi dan imajinasi siswa terhadap hal-hal yang disajikan.
d.    Dapat merangsang partisipasi aktif pendengarnya.
e.    Sangat tepat untuk materi musik dan bahasa
f. Mengatasi batas waktu dan ruang
Secara khusus media radio dan audio Tape Recorder sangat berkaitan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia terutama dalam pembelajaran mendengarkan cerita atau dongeng. Dalam pengajaran bahasa, guru dituntut dalam berkomunikasi. Salah satu bentuk komunikasi adalah teknik bercerita. Dengan radio dan Tape Recorder guru akan lebih memotivasi siswa dalam pembelajaran serta mengurangi tingkat kebosanan siswa dalam pembelajaran. Dongeng yang diceritakan melalui radio memberikan kesan yang lebih menarik karena sudah disempurnakan dengan kombinasi suara yang dapat menambah motivasi siswa untuk mendengarkan cerita. Fungsi lain dari radio yaitu dapat memberikan informasi secara serentak kepada seluruh siswa, sehingga dapat mengefisiensikan waktu.

4.    Kelebihan Media Tape Recorder sebagai Media Pembelajaran
a)        Memiliki fungsi ganda dapat menyajikan hasil rekaman, merekam, dan menghapus rekaman.
b)        Guru dapat menggunakan ATR dalam pembelajaran sesuai dengan jadwal yang ada di sekolah (tidak terikat dengan jadwal siaran).
c)        Jika ada yang tidak jelas dalam penyampaian pesan, dapat diulang kembali.
d)        Tepat digunakan untuk pembelajaran bahasa khususnya bahasa asing (memberikan contoh pengucapan sesuai dengan bahasa aslinya).

5.    Kelemahan Audio Tape Recorder (ATR) adalah sebagai berikut :
a.         Komunikasi satu arah.
b.        Daya jangkau terbatas (tidak seperti radio)
c.         Isi pesan hanya dapat didengar saja sehingga anak yg tidak mempunyai ingatan kuat akan mudah lupa dengan isi pesan
d.        Abstrak, terutama berkaitan dengan angka, ukuran, penghitungan dl
e.         Auditif, sehingga membutuhkan konsentrasi dalam mendengarkan
f.          Bisa terhapus, bisa kusut, dan tidak bisa disimpan lama

I.       MEDIA PEMBELAJARAN
“AUDIO VISUAL”

1.    Sejarah dan Pengertian Audio Visual
Jika dilihat dari perkembangan Media Pendidikan, pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat Bantu guru (teaching aids). Alat Bantu yang dipakai adalah alat Bantu visual misalnya gambar, model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman kongkret, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar pertengahan abad ke-20, alat visual untuk mengkonkretkan ajaran ini dilengkapi dengan alat audio sehingga kita kenal adanya alat audio-visual atau Audio-Visual Aids (AVA). Akan tetapi, media bukan hanya menjadi alat Bantu guru atau seseorang pendidik lainnya, namun media juga mempunyai manfaat bagi semua orang untuk mendapatkan informasi.
Konsep pengajaran visual kemudian berkembang menjadi Audio-Visual aids pada tahun 1940. Istilah ini bermakna yang berarti sejumlah peralatan yang dipakai oleh para guru dalam menyampaikan konsep, gagasan, dan pengalaman yang ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran.
Perkembangan berikutnya adalah munculnya gerakan audiovisual communication yang terjadi pada tahun 1950-an. Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat Bantu audiovisual, sehingga selain sebagai alat Bantu media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar.
Menurut seorang ahli komunikasi dan media pendidikan Rudy Breatz media pendidikan mempunyai ciri utama dan memiliki 3 unsur pokok yaitu : Suara, Visual dan gerak. Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanis, kemudian lahir teknologi Audio-Visual yang menggabungkan penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan pembelajaran
Menurut Harmawan (2007) mengemukakan bahwa “Media Audio Visual adalah Media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi) meliputi media yang dapat dilihat dan didengar”. Dan menurut Edgar Dale (1969:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan Audio-Visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran.

2.    Bentuk – Bentuk Audio Visual
1.    Audiovisual Diam
Yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti :
· Film bingkai suara (sound slide)
Adalah suatu film berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2 inci tersebut dari karton atau plastik. Panjang pendek film bingkai tergantung pada tujuan yang ingin dicapai dan materi yang ingin disajikan. Namun yang lazim, satu film bingkai bersuara (sound slide) lamanya berkisar antara 10-30 menit.
System multimedia ini serba guna, mudah digunakan dan cukup efektif untuk pembelajaran perorangan dan belajar mandiri. Jika didesain dengan baik, system multimedia gabungan slide dan tape dapat membawa dampak yang dramatis dan tentu saja dapat meningkatkan hasil belajar.
Slide bersuara merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan efektif membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit (mengkonkritkan suatu yang bersifat abstrak). Dengan menggunakan slide bersuara sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menyebabkan semakin banyak indra siswa yang terlibat ( visual, audio). sehingga siswa lebih mudah memahami suatu konsep (pemahaman konsep semakin baik).
Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi komputer seperti: power point, camtasia, dan windows movie maker. Slide bersuara memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
ü   Gambar yang diproyeksikan secara jelas akan lebih menarik perhatian.
ü   Dapat digunakan secara klasikal maupun individu.
ü   Isi gambar berurutan, dapat dilihat berulang- ulang serta dapat diputar kembali, sesuai dengan gambar yang diinginkan.
ü   Pemakaian tidak terikat oleh waktu.
ü   Dapat dipergunakan bagi orang yang memerlukan sesuai dengan isi dan tujuan
pemakai.
ü   Sangat praktis dan menyenangkan.
ü   Relatif tidak mahal, karena dapat dipakai berulang kali.
ü   Pertunjukan gambar dapat dipercepat atau diperlambat.

2.        Audiovisual Gerak
Yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti :
a.    Film suara
Film sebagai media audio-visual adalah film yang bersuara. Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Tipe 16 mm tepat untuk dipakai di sekolah sedang yang terakhir biasanya untuk komersial. Bentuk yang lama biasanya bisu. Suara disiapkan tersendiri dalam rekaman yang bisanya terpisah. Sebuah film terdiri dari ribuan gambar. Film yang baik adalah film yang dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam hubungannya dengan apa yang dipelajari.

b.    Video / VCD
Video sebagai media Audio-Visual yang menampilkan gerak. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta, fiktif, informative, edukatif, instruksional. Media video merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.
       Video sebagai media pembelajaran mempunyai kelebihan sebagai berikut:
ü   Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat
ü   Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton memperoleh informasi dari ahli-ahli/spesialis
ü   Menghemat waktu
ü   Bisa mengamati lebih dekat objek yang sedang bergerak

3.     Film Televisi
Selain film, televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara Audio-Visual dengan disertai unsur gerak. Dilihat dari sudut jumlah penerima pesannya, televisi tergolong ke dalam media massa.
Oemar Hamalik (1985 : 134) mengemukakan bahwa televisi sesungguhnya adalah perlengkapan elektronik yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Maka televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan didengar secara bersamaan.

3.    Cara Pemanfaatan Audio Visual
Audio Visual dimanfaatkan untuk hampir semua topik, tipe pebelajar, dan setiap ranah: kognitif, afektif, psikomotorik, dan interpersonal. Pada ranah kognitif, peserta didik bisa mengobservasi rekreasi dramatis dari kejadian sejarah masa lalu dan rekaman aktual dari peristiwa terkini, karena unsur warna, suara dan gerak di sini mampu membuat karakter berasa lebih hidup.

4.    Kelebihan Audio Visual
Kelebihan Audio Visual sebagai berikut:
o     Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
o     Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
ü        Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai, film atau model
ü        Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar
ü        Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau high speed photografi
ü        Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal
ü        Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dll
ü        Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.

5.    Kelemahan Audio Visual
ü   Terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangannya dan tetap memandang materi audio-visual sebagai alat Bantu guru dalam mengajar.
ü   Media audio visual cenderung menggunakan model komunikasi satu arah.
ü   Media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karna media audio-visual cenderung tetap di tempat.



J.      MEDIA PEMBELAJARAN
“INTERNET”

1.    Pengertian Internet
Memiliki arti pemahaman yang cukup luas. Kata internet  merupakan singkatan kata dari interconnection-networking, bila dijabarkan secara sistem global maka internet merupakan jaringan komputer diseluruh penjuru dunia yang saling terhubung satu sama lain dengan menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) sehingga antara komputer dapat saling mengakses informasi dan bertukar data. Internet mencangkup segala sesuatu secara luas baik itu dalam bidang komputerisasi maupun telekomunikasi.
Dalam pengertian lain Internet adalah hubungan (koneksi) satu komputer ke komputer lainnya diseluruh dunia melalui server dan router terdedikasi. Ketika dua komputer terhubung lewat internet, mereka bisa saling kirim dan terima informasi seperti teks, grapik (gambar), suara, video dan program komputer berupa software dan aplikasi.
Internet tidak dimiliki oleh siapapun, namun sejumlah organisasi penyedia diseluruh dunia berkolaborasi untuk meningkatkan dan menghadirkan fungsi internet juga mengurusi perkembangannya.

2.    Bentuk – Bentuk Media Pembelajaran yang di dapat melalui Internet yaitu:
a.       Blog
Di zaman yang serba modern ini, hampir setiap pengguna internet di Indonesia membicarakan mengenai Blog. Istilah Weblog yang kemudian disingkat menjadi Blog sebenarnya mulai dikenal sejak tahun 1997, namun baru populer pada tahun 2000. Blog adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian.
Saat ini, Blog sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia WWW dan dunia per-internet-an. Blog sudah mulai dijadikan sebagai sumber berita oleh koran-koran, majalah, radio, bahkan televisi juga sudah menyiarkan beritanya lewat Blog mereka. Dunia pendidikan pun sudah banyak menampilkan materi pendidikan di dalam Blog yang telah dibuat khusus maupun tidak khusus untuk dunia pendidikan.
Didalam Blog para pengajar maupun pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan dapat mem-posting materi-materi yang mereka anggap berguna bagi para pencari informasi pendidikan. Sedangkan pencari informasi pendidikan pun dapat berpartisipasi mengembangkan maupun sekedar memberikan komentar dari isi Blog yang telah dilihat.
Di tengah dunia yang semakin modern ini pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan pun tidak dielakkan lagi. Dengan adanya teknologi modern, arus informasi semakin tak dapat terbendung lagi. Semua orang diseluruh dunia dapat mengetahui apa yang mereka inginkan melalui internet. Internet dapat menghilangkan batas ruang dan waktu sehingga siapa pun dapat memanfaatkanya.
Pemanfaatan internet dalam dunia pendidikan telah gencar dilakukan diberbagai negara. Bahkan internet sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan. Blog salah satu produk yang dihasilkan oleh internet dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar karena Blog dapat dibuat oleh siapa pun dengan sangat mudah dan yang paling penting Blog dapat dibuat dengan gratis.
Fakta di lapangan tentang penggunaan internet di kalangan para siswa dan pelajar, lebih banyak dimanfaatkan untuk melakukan hal-hal yang kurang produktif, seperti terlalu banyak chatting, friendster-an, bermain game online, dan mengakses pornografi. Blog yang jumlahnya berlipat 2 setiap 6 bulan, yang pemiliknya dari kalangan siswa dan remaja jumlahnya sangat signifikan, hal ini merupakan fenomena yang harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yaitu dengan membuat Blog yang berkualitas agar masyarakat pebelajar dapat dengan mudah memperoleh informasi yang dibutuhkan. Selain berkualitas, Blog yang dibuat harus juga menarik agar pebelajar makin betah belajar didunia maya.
Berbagai referensi, jurnal, maupun hasil penelitian dapat dengan mudah di download diberbagai Blog di seluruh dunia. Cukup memanfaatkan search engine, materi-materi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Selain menghemat tenaga dan biaya dalam mencarinya, materi-materi yang dapat ditemui cenderung lebih up to date.
Adapun manfaat Blog bagi pebelajar adalah sebagai berikut:
·      meningkatkan pengetahuan
·      berbagi sumber kepada orang lain
·      kesempatan mempublikasikan informasi secara langsung,
·      berpartisipasi dalam forum-forum lokal maupun internasional.
Di samping itu para pengajar juga dapat memanfaatkan Blog sebagai sumber bahan mengajar dengan mengakses rencana pembelajaran atau silabus online dengan metodologi baru, mengakses materi kuliah yang cocok untuk mahasiswanya, serta dapat menyampaikan ide-idenya. Sementara itu mahasiswa juga dapat menggunakan internet untuk belajar sendiri secara cepat, sehingga akan meningkatkan dan memperluas pengetahuan, belajar berinteraksi, dan mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian.
Blog juga dapat dimanfaatkan oleh para guru untuk media pembelajaran, yaitu Blog guru sebagai pusat pembelajaran. Guru dapat menuliskan materi belajar, tugas, maupun bahan diskusi di blognya, kemudian para muridnya bisa berdiskusi dan belajar bersama-sama di blog gurunya tersebut. Selain itu blog guru dan murid juga dapat saling berinteraksi. Guru, yang harus memiliki Blog, mengharuskan murid memiliki blognya masing-masing, sebagai sarana mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya. Metode ini bisa memacu iklim kompetisi antar siswa, karena tentu saja para siswa ingin blognya menjadi yang terbaik. Setelah semua siswa memiliki Blog dibuatlah suatu komunitas blogger pebelajar. Ada sebuah Blog sebagai pusat pembelajaran (bisa berupa blog aggregator atau blog dengan beberapa kontributor), dengan guru-guru dan siswa dari berbagai sekolah bisa tergabung dalam komunitas blogger pebelajar tersebut.

3.    Cara memanfaatkan Internet Sebagai Media Pembelajaran
Manfaat atau fungsi internet secara sederhana adalah sebagai media komunikasi, akses informasi, berbagi sumber daya atau data, dalam hal ini berarti dengan internet bisa menyiarkan dan mengakses secara langsung baik berita informasi dan bertukar data dengan ke seluruh penjuru dunia tanpa ada batasan wilayah geografis dari setiap penggunanya.
Kegunaan internet dari waktu ke waktu semakin dibutuhkan oleh berbagai element masyarakat dan juga seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi pada kegiatan pembelajaran. Selain menggunakan alat bantu yang murah dan sederhana, guru dituntut untuk mampu menggunakan berbagai media pembelajaran yang canggih dan modern sebagai hasil inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu media Internet secara online, sehingga tidak hanya membantu kinerja guru dan siswa supaya dalam mengaplikasikan proses dan hasil pembelajaran akan tetapi juga dapat menginventarisasi kinerjanya masing-masing serta sekaligus dapat diakses oleh pihak ketiga yaitu, orang lain, pengawas dan pihak-pihak lain secara persuasif.
Pemanfaatan tekhnologi seperti internet online dapat melibatkan secara langsung siswa secara aktif dalam mengupload pengalaman belajarnya secara langsung (kongkret) yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa dengan memperhatikan situasi belajar siswa. Pengalaman langsung akan memberi kesan paling utuh dan paling bermakna tentang informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman tersebut, sebab melibatkan indera penglihatan, pendenagaran, perasaan, penciuman dan peraba. Dengan learning by doing, keikut-sertaan siswa secara langsung (misalnya menyiapkan materi, melakukan praktek, mengupload dan mengolah data sampai pada tingkat mengevaluasi diri dan kelompok) sehingga lebih bermakna (meaningful).
Selain itu, Internet juga memiliki manfaat sebagai berikut:
·      dari wikipedia kita bisa memperoleh segala macam informasi dan bidang ilmu yang bermacam-macam
·      download video pembelajaran dari youtube
·      diskusi sesama pendidik
·      saling bertukar informasi lewat website atau email dengan rekan guru yang lain
·      menyalurkan bakat menulis tentang materi pembelajaran dengan membuat website gratis di wordperss atau blogspot
·      memperoleh pengetahuan dari situs-situs penyedia informasi pendidikan dan pengetahuan
·      download materi pelajaran dll

4.    Kelebihan Media Pembelajaran Internet
Dalam proses pembelajaran Media Internet juga memiliki kelebihan yaitu:
1.    Internet memberikan sambungan (konektivitas) dan jangkauan yang sangat luas sehingga akses data dan informasi tidak dibatasi waktu, tempat, dan negara.
2.    Akses infromasi di internet tidak dibatasi oleh waktu karena dunia maya yang dihadirkan secara global tidak perneh tidur. Dengan kata lain, kita dapat melakukan pencarian informasi melalui internet kapan saja selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.
3.    Akses informasi melalui internet lebih cepat bila dibandingkan dengan mencari informasi pada halaman-halaman buku-buku di perpustakaan. Kita tinggal mengklik icon tertentu, maka apa yang kita inginkan akan muncul di layar monitor komputer kita.
4.    Internet juga menyediakan kegiatan pembelajaran interaktif seperti fasilitas elearning yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga tertentu yang dapat meningkatkan kemampuan intelektual kita, seperti sekolah menulis online, dsb. Tentu saja dengan menjadi anggota pada kegiatan tersebut dan mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh lembaga tersebut.
5.    Kita dapat berdiskusi dengan teman-teman sebaya atau setingkat mengenai berbagai hal jika kita memasuki mailing list atau melakukan chatting.
6.    Dibandingkan dengan membeli buku atau majalah asli, penelusuran informasi melalui internet jauh lebih murah. Apalagi pada saat ini banyak situs yang menyediakan jasa informasi secara cuma-cuma. Kita btinggal mengunduh atau mencetak informasi yang kita butuhkan


Dalam proses pembelajaran Media Internet juga memiliki kelebihan yaitu:
1.        Informasi yang tersedia di internet sangat besar jumlahnya, namun tidak semuanya kita butuhkan.
2.        Internet bersifat interaktif dengan menyediakan banyak sekali link-link menuju situs tertentu yang terkadang membuat kita menggoda untuk mengkliknya yang justeru membuat pencarian informasi kita terbengkalai dan lepas kendali.
3.        Salah satu kelemahan internet yang sangat terasa dan sangat mengganggu adakah resiko terkena virus komputer yang mudah menyebar, baik melalui email maupun melalui file-file yang kita unduh.


K.    MULTIMEDIA

1.        Pengertian
      Istilah ‘multimedia’ digunakan dalam banyak hal, seperti Sistem Maklumat Multimedia, komputer multimedia, perisian multimedia dan lain-lain.
1)   Menurut Walter Oleksy (1995) dalam bukunya The Information Revolution: Education & Learning, menyatakan bahwa  “Multimedia adalah perkataan teknologi untuk perkakasan (hardware) dan perisian (software) yang membawa bersama-sama berjenis-jenis media teks, illustrasi-illustrasi, gambarfoto-gambarfoto, bunyi, suara, animasi dan video pada sebuah komputer”
2)   Menurut Nor Iadah Yusop (1995) di ceramahnya yang bertajuk Multimedia Dalam Pengajaran dan Pembelajaran ,menyatakan bahwa “Multimedia adalah kaedah penyebaran maklumat yang direkabentuk khusus untuk menggabungkan bunyi, gambar-gambar pegun dan bergerak, grafik, animasi, data dan teks bersama-sama dengan keupayaan interaktif sesebuah komputer.
3)   Menurut Hofstetter (2001,p2), multimedia adalah penggunaan komputer untuk menampilkan informasi yang merupakan gabungan audio,video, teks dan grafik sehingga pengguna dapat bernavigasi ,berinteraksi,berekreasi dan berkomunikasi dengan komputer.
4)    Menurut Steinmetz (1995,p2), multimdia adalah gabungan dari seminimalnya sebuah diskrit dan sebuah media kontinu. Media diskrit adalah sebuah media dimana validitas datanya tidak tergantung dari kondisi waktu, termasuk didalamnya teks dan grafik. Sedangkan yang dimaksud dengan media kontinu adalah sebuah media dimana validitas datanya tergantung kondisi waktu, termasuk didalamnya suara dan video.
5)   Menurut Vaughan (2004,p1) Multimedia adalah beberapa kombinasi dari teks,gambar,suara,animasi dan video dikirim ke anda melalui komputer atau alat elektronik lainnya atau dengan manipulasi digital.
Dari pendapat – pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa, multimedia adalah suatu teknik yang menggabungkan data, teks, gambar, grafik, animasi, bunyi dan video. Teknologi multimedia yang mampu mengintegrasikan teks, grafik, animasi, audio dan video dalam satu persembahan sedang hangat diperkatakan pada masa kini. Ramai yang berpendapat multimedia mampu memberi kesan yang besar dalam bidang komunikasi dan pendidikan.
Secara umum, multimedia merupakan perantaraan dalam pembelajaran yang mengkombinasikan teks, video, suara dan animasi dalam sebuah perisian komputer yang interaktif.
2.        Pemanfaatan Multimedia dalam pembelajaran
Multimedia telah mengalami perkembangan konsep seiring dengan berkembangnya teknologi pembelajaran. Ketika teknologi komputer belum dikenal, konsep multimedia sudah dikenal yakni dengan mengintegrasikan berbagai unsur media, seperti: cetak, kaset audio, video dan slide suara. Unsur-unsur tersebut dikemas dan dikombinasikan untuk menyampaikan suatu topik materi pelajaran tertentu.
Manfaat media pendidikan dalam proses belajar menurut Hamalik (1986) antara lain sebagai peletakkan dasar-dasar yang kongkrit dalam berfikir untuk mengurangi ‘verbalisme’, memperbesar minat siswa, membuat pelajaran lebih menyenangkan sehingga berdampak kepada hasil pembelajaran yang lebih memuaskan.
Multimedia dalam pembelajaran dapat digolongkan kedalam tiga karakteristik. Pertama, multimedia digunakan sebagai salah satu unsur pembelajaran di kelas. Misal jika guru menjelaskan suatu materi melalui pengajaran di kelas atau berdasarkan suatu buku acuan, maka multimedia digunakan sebagai media pelengkap untuk menjelaskan materi yang diajarkan di depan kelas. Multimedia dengan jenis ini dinamakan juga dengan ‘presentasi pembelajaran’. Materi yang ditayangkan tidak terlalu kompleks dan hanya menampilkan beberapa item yang dianggap penting, baik berupa teks, gambar, video maupun animasi. Latihan dan tes kurang cocok diletakkan pada presentasi pembelajaran ini, kecuali bersifat quiz guna membangun suasana kelas agar lebih dinamis.
Kedua, multimedia digunakan sebagai materi pembelajaran mandiri. Pada tipe kedua ini multimedia mungkin saja dapat mendukung pembelajaran di kelas mungkin juga tidak. Berbeda dengan tipe pertama, pada tipe kedua seluruh kebutuhan instruksional dari pengguna dipenuhi seluruhnya di dalam paket multimedia. Artinya seluruh fasilitas bagi pembelajaran, termasuk latihan, feedback dan tes yang mendukung tujuan pembelajaran disediakan di dalam paket.
Ketiga, multimedia digunakan sebagai media satu-satunya di dalam pembelajaran. Dengan demikian seluruh fasilitas pembelajaran yang mendukung tujuan pembelajaran juga telah disediakan di dalam paket ini. Paket semacam ini sering disebut CBL (Computer Based Learning).

3.        Jenis – Jenis Multimedia
1.      Text
Text mungkin bukan merupakan media paling kuno yang digunakan oleh manusia dalam menyampaikan informasi; suara (sound) adalah media yang lebih dahulu digunakan di dalam menyampaikan informasi. Para filusuf Yunani , bahkan para Nabi  menggunakan suara sebagai media utama untuk menyebarkan ajarannya. Namun di dalam penggunaannya di dalam komputer, text adalah media yang paling awal dan juga paling sederhana. Di awal- awal perkembangan teknologi komputer text adalah media yang dominan (bahkan satu-satunya). Hal yang sama juga berlaku di dalam perkembangan internet. Ketika internet masih bernama ARPANET di awal tahun 1970 an text merupakan satunya-satunya media. Kini ketika perkembangan teknologi komputer telah demikian maju, text bukan lagi media yang dominan.
Ø        Kelebihan text di dalam penggunaannya di dalam multimedia pembelajaran :
·      Text dapat digunakan untuk menyampaikan informasi yang padat (condensed).
·      Text dapat digunakan untuk materi yang rumit dan komplek seperti rumus-rumus matematika atau penjelasan suatu proses yang panjang.
·      Teknologi untuk menampilkan text pada layar komputer relatif lebih sederhana dibandingkan teknologi untuk menampilkan media lain. Konsekuensinya media ini juga lebih murah bila dibandingkan media-media lain.
·      Sangat cocok sebagai media input maupun umpan balik (feedback).


Ø        Kelemahan media text di dalam penggunaannya di dalam multimedia pembelajaran :
·      Kurang kuat bila digunakan sebagai media untuk memberikan motivasi.
·      Mata cepat lelah ketika harus menyerap materi melalui text yang panjang dan padat pada layar komputer.
2.      Audio
Socrates pernah berujar bahwa suara adalah imitasi terbaik bagi pikiran maka suara adalah media terbaik untuk menyampaikan informasi. Bagi Socrates text adalah imitasi dari suara, dengan demikian sebagai penyampai pikiran text bukanlah media yang ideal karena ia hanyalah imitasi dari suatu imitasi. Pendapat Socrates mungkin ada benarnya karena suara adalah media yang secara natural telah dimiliki oleh manusia sehingga suara adalah media yang paling alami. Guru di kelas pun lebih banyak mengandalkan suara baik ketika memberikan materi atau melakukan motivasi bagi siswa-siswanya. Jika untuk percakapan secara langsung audio adalah media yang simpel dan alami maka tidak demikian halnya ketika digunakan di dalam komputer. Penggunaan suara di dalam komputer berlangsung belakangan sesudah penggunaan text.
Ø        Kelebihan suara di dalam multimedia pembelajaran :
·      Sangat cocok bila digunakan sebagai media untuk memberikan motivasi.
·      Untuk materi- materi tertentu suara sangat cocok karena mendekati keadaan asli dari materi (misal pelajaran mengenai mengenal suara-suara binatang)
·      Membantu pembelajar fokus pada materi yang dipelajari karena pembelajar cukup mendengarkan tanpa melakukan aktivitas lain yang menuntut konsentrasi . Bandingkan dengan pembelajar yang melihat teks di layar komputer. Dalam hal ini pembelajar melakukan multi aktivitas yakni : membaca teks pada layar (yang tidak semudah membaca pada buku), mencari kata-kata kunci (keyword) dari materi, dan menggerakkan tangan, seperti melakukan klik mouse untuk menggulung layar saat ingin melihat bagian teks yang tak terlihat pada layar.
Ø        Kelemahan audio :
·      Memerlukan tempat penyimpanan yang besar di dalam komputer.
·      Memerlukan software dan hardware yang spesifik (dan mungkin mahal) agar suara dapat disampaikan melalui komputer.
3.      Graphics
“A picture is worth a thousand words’. Peribahasa ini menunjukkan bahwa penggunaan gambar di dalam pembelajaran mampu menjelaskan banyak hal bila dibandingkan dengan media text.
Ø   Kelebihan media gambar :
·      Lebih mudah  dalam mengidentifikasi obyek-obyek.
·      Lebih mudah dalam mengklasifikasikan obyek.
·      Mampu menunjukkan hubungan spatial dari suatu obyek.
·      Membantu menjelaskan konsep abstrak menjadi konkret.

4.      Animasi
Animasi adalah salah satu daya tarik utama di dalam suatu program multimedia interaktif. Bukan saja mampu menjelaskan suatu konsep atau proses yang sukar dijelaskan dengan media lain, animasi juga memiliki daya tarik estetika sehingga tampilan yang menarik dan eye-catching akan memotivasi pengguna untuk terlibat di dalam proses pembelajaran.
Ø   Manfaat animasi :
·      Menunjukkan obyek dengan ide (misal efek gravitasi pada suatu obyek)
·      Menjelaskan konsep yang sulit (misal penyerapan makanan kedalam aliran darah
·      Menjelaskan konsep yg abstrak menjadi konkrit
·      Menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural (misal cara melukis suatu segitiga sama sisi dengan bantuan jangka).
5.      Simulasi
Media simulasi mirip dengan animasi, tetapi ada satu perbedaan yang menonjol ! Bila dalam animasi kontrol dari pengguna hanyalah sebatas memutar ulang maka di dalam simulasi kontrol pengguna lebih luas lagi. Pengguna bisa memasukkan variabel-varibel tertentu untuk melihat bagaimana besarnya variabel berpengaruh terhadap proses yang tengah dipelajari. Sebagai contoh pada simulasi pembentukan bayangan oleh suatu lensa, pengguna dapat mengubah sendiri nilai indeks bias dan kelengkungan lensa sehingga pengguna dapat melihat secara langsung bagaimana variabel-variabel tersebut berpengaruh terhadap pembentukan bayangan.
Ø        Manfaat simulasi :
·      Menyediakan suatu tiruan yang bila dilakukan pada peralatan yang sesungguhnya terlalu mahal atau berbahaya (misal simulasi melihat bentuk tegangan listrik dengan simulasi oscilloscope atau melakukan praktek menerbangkan pesawat dengan simulasi penerbangan).
·      Menunjukkan suatu proses abstrak di mana pengguna ingin melihat pengaruh perubahan suatu variabel terhadap proses tersebut (misal perubahan frekwensi tegangan listrik bolak balik yang melewati suatu kapasitor atau induktor).
6.      Video
Merupakan rekaman atas suatu kejadian atau peristiwa yang telah terjadi, yang dapat di manfaatkan sebagai media pembelajaran. Misalnya pada mata pelajaran sejarah, guru dan siswa dapat memanfaatkan media video dengan menampilkan rekaman peristiwa tentang G/30 S.
Ø        Kelebihan-kelebihan video di dalam multimedia adalah:
·      Memaparkan keadaan riel dari suatu proses, fenomena atau kejadian
·      Sebagai bagian terintegrasi dengan media lain seperti teks atau gambar, video  dapat memperkaya pemaparan.
·      Pengguna dapat melakukan replay pada bagian-bagian tertentu untuk melihat gambaran yang lebih fokus. Hal ini sulit diwujudkan bila video disampaikan melalui media seperti televisi.
·      Sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau psikomotor.
·      Kombinasi video dan audio dapat lebih efektif dan lebih cepat menyampaikan pesan dibandingkan media text.
·      Menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural (misal cara melukis suatu segitiga sama sisi dengan bantuan jangka).

Ø   Kelemahan video di dalam multimedia adalah::
·      Video mungkin saja kehilangan detil dalam pemaparan materi karena siswa harus mampu mengingat detil dari scene ke scene.
·      Umumnya pengguna menganggap belajar melalui video lebih mudah dibandingkan melalui text sehingga pengguna kurang terdorong untuk lebih aktif di dalam berinteraksi dengan materi.

4.        Kelebihan Multimedia Sebagai media Pembelajaran
Fenrich (1997) menyimpulkan keunggulan atau kelebihan dari multimedia pembelajaran antara lain:
·      Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan , kesiapan dan keinginan mereka. Artinya pengguna sendirilah yang mengontrol proses pembelajaran.
·      Siswa belajar dari  tutor yang sabar (komputer) yang menyesuaikan diri dengan kemampuan dari siswa.
·      Siswa terdorong untuk mengejar pengetahuan dan memperoleh umpan balik Siswa menghadapi suatu evaluasi yang obyektif melalui keikutsertaannya dalam latihan/tes yang disediakan.
·      Siswa menikmati privasi di mana mereka tak perlu malu saat melakukan kesalahan.
·      Belajar saat kebutuhan muncul (“just-in-time” learning).
·      Belajar kapan saja mereka mau tanpa terikat suatu waktu yang telah ditentukan.
Di samping itu, multimedia pembelajaran dapat juga unggul dalam hal :
·        Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, electron.
·        Memperkecil benda yang sangat besar, yang tidak mungkin dihadirkan ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung.
·        Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet, berkembangnya bunga.
·        Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju.
·        Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi, harimau, racun.
·        Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa

5.        Kelemahan Multimedia Sebagai media Pembelajaran
·        Masih kurangnya tenaga ahli dalam pembuatan dan penggunaan perangkat multimedia dalam pembelajaran.
·        Akan menghabiskan biaya yang banyak.
·        Kurang tepat untuk sekolah yang berada di pedalaman.


L.     PELAKU/SAKSI SEJARAH

1.        Pengertian
Orang yang melihat atau mengetahui sendiri suatu peristiwa (kejadian). Dan merupakan sesuatu yang nyata, karena saksi adalah orang yang menyaksikan sesuatu yang orang lain tidak mengetahuinya. Dikatakan juga bahwa kesaksian berarti seseorang yang memberitahukan secara benar atas apa yang dilihat dan didengarnya.

2.        Cara pemanfaatan saksi sejarah pada pembelajaran
Saksi sejarah atau orang yang mengetahui sendiri ats suatu peristiwa serta menyaksikan langsung peristiwa tersebut. Pemanfaatannya dalam dunia pendidikan khususnya pada mata pelajaran sejarah tentunya sangat bermanfaat, dimana saksi sejarah atau pelaku merupakan sumber otentik yang dijamin kebenarannya (jika saksi sejarah tersebut jujur).

3.        Kelebihan Saksi Sejarah
a)    Mengetahui cerita secara langsung atas suatu peristiwa
b)    Kebenaraannya bisa di jamin (jika saski sejarah tersebut jujur dan menceritakan apa adanya)

4.        Kekurangan saksi sejarah
a)    Kebenarannya bisa saja menyimpang atau berbeda dari cerita sebenarnya jika saksi sejarah tersebut tidak berkata jujur dan apa adanya dalam menceritakan suatu peristiwa.







Sumber Referensi
1.        Peninggalan Sejarah

·        asa generasiku

2.        Model/tiruan
·      IN-blog
3.                  Museum
·        http://pengertian museum_dairizign.htm
·        utty
·        http://STRATEGI PEMANFAATAN MUSEUMSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI ZAMAN PRASEJARAH_Ahmad_Paramita.htm
·        http://Prediksi soal CPNS 2013.htm
4.                  Ruang Sejarah/laboratorium
·      HISTORYNYA BUDI LUHUR

·      http//: //Kelebihan dan Kekurangan Metode Laboratorium.htm

5.                  Media Grafis: peta, bagan

·        Ashif Az Zafi

·        effha92 my blog's

·        http://MEDIA GRAFIS_www.t.edukasi.com.htm

·        HABIEB BOEKINGKEN

·        TP 2007 B

6.                  Cetak: Buku, Modul, cerpen, roman
·      Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), 136.
·      Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, Pelayanan Profesional Pembelajaran dan Mutu Hasil Belajar (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), 7.
·      http://www.goggle.com/search/ie=UTF.8&OE=UTF.8sourcied=navclient &Gfris=1&q= pengertian + media + cetak.
·      onald H.Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), 161.
·      http://media.diknas.go.id/media/document/3537.pdf.
·      Anak Kuliah

·      BERBAGI LMU

·      3diah

·      hendra mulya

·      Zuhdi Komunikasi Yudharta07

7.                  Media Proyeksi: OHP, Slide, film
·      Usman, M. Basyiruddin & H. Asnawir.2002. Media Pembelajaran. Jakarta:Ciputat Pers
·       Anitah, Sri.2009. Media Pembelajaran. Surakarta: LPP UNS & UNS Press
·      www.google.com
·      http://arifmiboy.blogspot.com/2009/03/klasifikasi-media-pembelajaran.html
·      Sadiman, Arief, dkk.1990. Media Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali
8.                  Media dengar/audio: radio, tape recorder
·      Sudarwan, Danim. 1995. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
·      Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A.,& Rahardjito. 2005. Media Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
·      Tegeh, I Made. 2008. Media Pembelajaran. Malang: Program Pasca Sarjana UNM.
·      Arini, Ni Wayan,dkk. 2006. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia Berbasis Kompetensi. Singaraja : Undiksha.
·      Anonim, (2006) Media Radio. from http://yustina.blog.upi.edu/2009/10/26 optimalisasi-dan-penerapan-media-radio-dalam-pendidikan
·      Oemar Hamalik.Dr.” (2011). media-pembelajaran-dalam-pendidikan-jarak-jauh. from http://aristorahadi.wordpress.com/2008
·      Jo, Ycolow. 1998. Mendengarkan Siaran Radio pada Gelombang Pendek. Cinere (diakses 4 April 2009, 17.00 WIB, yc0low@qsl.net)
·      Mambo. 2009. Mendengarkan Radio Yuk. (diakses 4 April 2009, 17.10 WIB.
·      Mawardi, Dodi. (http://dodimawardi.wordpress.com).
·      Miarso, Yusufhadi. 1984. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta:CV Rajawali.
·      Susanto, Phil Astrid S. 1982. Komunikasi Massa. Bandung:Angkasa Offset.
·      Luh Sudiani Blog

9.                  Audio visual: Slide suara, film, TV
·      file:http//: AUDIO VISUAL/Pengertian_Media_Audio_Visual_dalam_Pembelajaran.htm
·      Zhuldyn's Blog
10.              Internet:  web site, blog
·      http://kekurangan dan kelebihan internet_pengertian internet.htm
11.              Multimedia
·      Majalah Computimes dari akhbar New Straits Times dari bulan Mach 1997 hingga bulan Disember 1997.
·      Nor Iadah Yusop (1995). Ceramah yang bertajuk Multimedia Dalam Pengajaran dan Pembelajaran. IPDA, Jitra.
·      Walter Oleksy (1995). The Information Revolution: Education & Learning. Facts On File, Inc, New York.
·      Arief S Sadiman .Dr M.Sc dkk, Media Pendidikan. Pt Raja Grafindo Persada Jakarta Th 2009
·      Panduan Pembuatan Multimedia Pembelajaran; Depdiknas, 2007
·      Pramono, Gatot. Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran. Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008
·      Ditto,  William. Multimedia, Encarta Premium DVD Ensiclopedia 2006.
·      http //www.slidesshare.net/mediahmad/pemanfaatanmediapembelajaran
·      Yatim Tiyanto. H.  Prof.Dr.Mpd. Paradigma baru pembelajaran, Jakarta PT Kencana Prenada Media Grup Th 2009
·      Yusuf HadiMiarso Prof. Dr.M.Sc, Menyemai benih TP, Jakarta PT Prenada Media Group 2009
·      Binanto, Iwan, Multimedia Digital Dasar Teori + Pengembangannya, Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta, 2010.



[1] Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), 136.

[2] Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, Pelayanan Profesional Pembelajaran dan Mutu Hasil Belajar (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), 7.
[3] http://www.goggle.com/search/ie=UTF.8&OE=UTF.8sourcied=navclient &Gfris=1&q= pengertian + media + cetak.

[4] onald H.Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), 161.
[5] http://media.diknas.go.id/media/document/3537.pdf.
[6] H. Asnawir & M. Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran. Jakarta:Ciputat Pers, 2002 hal:58
[7] Sri Anitah. Media Pembelajaran. Surakarta: LPP UNS & UNS Press, 2009 hal: 30

Tidak ada komentar:

Posting Komentar