Dari zaman dahulu sampai sekarang, program pembelajaran sepertinya
masih belum dapat memberikan hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat ketika
proses pembelajaran berlangsung, suasana kelas nampak tegang dan membosankan. Karena
guru hanya sibuk menyampaikan materi tanpa mengerti siswanya faham atau tidak
dengan materi yang ia sampaikan. Kebanyakan guru dalam mendidik selalu monoton dan
tidak melakukan variasi-variasi dalam menyampaikan materi. Mungkin hal ini
dikarenakan banyak guru-guru yang GAPTEK alias (Gagap Teknologi) sehingga
kurang mampu menggunakan media dalam proses pembelajaran.
Dan hal seperti ini juga tidak di pungkiri biasanya terjadi pada
guru di bidang pendidikan sejarah. Semua orang beranggapan bahwa pelajaran
sejarah adalah pelajarang yang “menghafal”
dan terkadang siswa cenderung malas dengan pelajaran sejarah yang selalu
hafalan. Kemalasan siswa juga disebabkan oleh guru jika guru hanya menjelaskan
materi tanpa memotviasi siswa agar aktif dalam proses pembelajaran. Memang
pelajaran sejarah cenderung hafalan namun, meskipun begitu pelajaran sejarah
akan lebih menyenangkan jika guru mampu menyajikan materi dengan media
pembelajaran yang edukatif dan variatif. Sehingga suasana kelas menjadi
menyenangkan dan tidak membosankan. Jadi Pembelajaran sejarah yang bersifat
behavioristik dan cenderung menempatkan peserta didik sebagai individu yang
menerima pembelajaran secara pasif perlu diubah menjadi pembelajaran yang lebih
aktif dan konstruktivistik. Pemanfaatan media pembelajaran yang berbasis
teknologi, salah satunya seperti media audio visual sangat diperlukan agar
pembelajaran menjadi lebih menarik. Berikut ini merupakan contoh – contoh media
pembelajaran sejarah, yaitu:
A.
PENINGGALAN SEJARAH
1.
Pengertian
Peninggalan sejarah merupakan segala
benda yang pernah digunakan saat peristiwa sejarah itu terjadi, dan peninggalan
– peninggalan sejarah merupakan benda – benda yang sagat berarti sehingga
mendapat perlakuan khusus dari pemerintah atau masyarakat.
2.
Bentuk – bentuk peninggalan
sejarah
Kita bisa mengetahui kehidupan masa lalu manusia
melalui peninggalan-peningalan sejarah yang ditemukan. Secara lebih rinci,
pembagian bentuk-bentuk peninggalan sejarah di Indonesia adalah sebagai berikut :
1) Tulisan
a.
Prasasti
Prasasti adalah peninggalan sejarah yang berupa tulisan
atau gambar pada batu. Sehingga prasasti disebut juga batu tulis. Prasasti
berisi tentang suatu peristiwa penting yang dialami oleh suatu kerajaan atau
seorang raja.
b.
Naskah kuno
Naskah merupakan dokumen-dokumen penting yang berisi informasi di jaman
dulu. Naskah kuno juga dapat berupa karya sastra seperti syair, hikayat,
legenda dan kitab-kitab.
2) Bangunan
a. Candi
. Candi merupakan bangunan yang terbuat dari batu yang
kebanyakan digunakan untuk beribadah bagi pemeluk agama Hindu dan Budha.
b.
Benteng
Benteng adalah
bangunan yang digunakan sebagai tempat pertahanan terhadap serangan musuh.
c. Masjid
Masjid adalah tempat ibadah umat Islam. Adanya
Masjid-masjid peninggalan sejarah membuktikan pengaruh Islam sudah ada sejak
dulu.
3) Benda-benda
Peninggalan sejarah yang berupa benda atau barang antara
lain:
a. Fosil
Fosil adalah bagian atau sisa mahkluk hidup yang
sudah membatu. Fosil merupakan sisa makhluk hidup yang mati berjuta-juta tahun
yang lalu. Fosil dapat berupa tengkorak atau tulang belulang. Di wilayah Indonesia cukup
banyak ditemukan fosil. Di antaranya di Mojokerto, Jawa Timur dan di Sangiran,
Jawa Tengah.
b.
Artefak
|
4) Karya
Seni Lain
Yang dimaksud karya seni lain di sini adalah
karya seni yang tidak bersifat kebendaan. Yakni karya seni yang hidup atau
menjadi tradisi di masyarakat. Contohnya antara lain sebagai berikut:
a. Tarian
tradisional
Tarian
tradisional merupakan tarian peninggalan zaman dulu yang sampai sekarang masih
ada. Zaman dulu tarian sering ditampilkan saat upacara adat, menyambut tamu,
dan sebagai hiburan. Contoh tarian tradisional antara lain Tari Gambyong dari
Jawa Tengah dan Tari Seudati dari Aceh.
b. Dongeng
atau cerita rakyat
Dongeng atau cerita rakyat merupakan cerita yang disampaikan
secara turun-temurun. Cerita rakyat tidak jelas siapa pengarangnya. Cerita
rakyat ada yang merupakan kisah nyata namun ada pula yang hanya karangan
manusia. Contohnya adalah Malinkundang dari Sumatera Barat dan Tangkuban Perahu
dari Jawa Barat. Cerita rakyat ini mengandung hikmah atau pelajaran yang dapat
diambil oleh masyarakat.
c. Lagu
atau tembang daerah
Lagu
atau tembang daerah juga merupakan peninggalan sejarah. Contohnya antara lain
Lagu Lir-ilir dari Jawa Tengah dan Lagu Gending Sriwijaya dari Sumatera.
d. Seni
pertunjukan
Seni
pertunjukan di Indonesia
cukup banyak. Antara lain Wayang Kulit dari Jawa Tengah dan Yogyakarta,
Ogoh-ogoh dari Bali dan Wayang Golek dari Jawa
Barat.
5) Adat
Istiadat
Adat istiadat berhubungan dengan kepercayaan
masyarakat. Adat istiadat merupakan tradisi kepercayaan yang dilakukan suatu
masyarakat secara turun temurun. Yang termasuk adat istiadat adalah upacara
adat. Contohnya antara lain Upacara Pembakaran Mayat (Ngaben) di Bali, Upacara
Sedekah Laut di Yogyakarta, dan Upacara Lompat Batu di Pulau Nias.
B.
MODEL / TIRUAN
1.
Pengertian
Media visual diam merupakan media
penyaluran pesan dari pemberi ke penerima pesan, biasanya media ini disalurkan
dalam bentuk tulisan, huruf-huruf, gambar-gambar dan simbol-simbol yang
mengandung maksud tertentu dengan model
Media
tiruan atau model merupakan media tiruan dari benda yang berbentuk tiga dimensi
yang dibuat sedemikian rupa dalam bentuk dan tidak sama dalam hal-hal lainnya.
Meski semua orang tahu, bahwa belajar melalui pengalaman langsung atau melalui
benda sebenarnya mempunyai sejumlah keuntungan, perlu diketahui juga bahwa
sejumlah keterbatasan dalam belajar akan teratasi dengan penggunaan model.
Media
tiga dimensi yang sering digunakan dalam pengajaran adalah model dan boneka.
Model adalah tiruan tiga dimensi dari beberapa objek nyata yang terlalu besar,
terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang dan terlalu rumit
untuk dibawa ke dalam kelas dalam wujud aslinya.
2. Jenis – jenis media
model/tiruan
Model terdiri dari 6 jenis yaitu
a)
Model Padat (solid model)
Suatu model biasanya memperlihatkan bagian permukaan luas dari
objek dan sering kali membuang bagian- bagian yang membingungkan gagasan-
gagasan utamanya dari bentuk, warna, dan susunannya.
Contoh : rumah adat, boneka
b)
Model Penampang (eutaway model)
Memperlihatkan
bagaimana sebuah objek itu tampak. Apabila bagian permukaannya diangkat untuk
mengetahui susunan dalamnya. Kadang-kadang model ini disebut dengan nama X-Ray
atau Crossection yaitu model penampang memotong. Model seperti ini sangat cocok
dipergunakan untuk pelajaran biologi, Karena fungsinya dapat menggantikan objek
yang sesungguhnya. Selain itu model penampang dapat memperjelas objek yang
sebenarnya karena dapat diperbesar maupun diperkecil. Yang perlu diperhatikan
dalam membuat model penampang ini adalah hanya bagian-bagian terpenting yang
harus ditonjolkan, biasanya diberi warna kontras, sedangkan rincian yang tidak
terlalu penting dihilangkan
Contoh :
o
Bentuk geometri : kerucut, tabung
o
Bentuk boneka : replika manusia
dalam wujud benda mati yang menggunakan pakaian adat, pakaian prajurit, pakaian
bersejrah.
o
Anatomi manusia dan binatang :
tengkorak
c)
Model Susun (build-up model)
Model susun terdiri dari beberapa bagian objek yang lengkap, atau
sedikitnya suatu bagian dari objek itu.
Contoh : Torso, membantu dalam dua hal
Pertama, guru menggunakannya untuk menunjukkan posisi setiap organ
tubuh saat mengajar lalu murid mengulang kembali apa yang sudah diajarkan
gurunya. Kedua, untuk mengerjakan hal tersebut, sebelumnya seluruh bagian dari
torso tersebut dipisahkan, kemudian siswa menyebutkan masing-masing bagian
tersebut lalu meletakkan atau menyusun torso tersebut menjadi bentuk semula.
d)
Model Kerja ( working model)
Model kerja adalah tiruan dari suatu
objek yang memperlihatkan bagian luar dari objek asli dan mempunyai beberapa
bagian dari benda yang sesungguhnya.
Contoh :
·
Alat – alat matematika :
mistar-sorong, busur derajat,dll
·
Alat optic
·
Peralatan music : biola, piano,
seruling, harpa, dll
·
Angkutan dan mesin- mesin: pompa
hidrolik, pemintal kapas, motor listrik, alat tenun, dll
Bagian marakit gedung (konstruksi bangunan)
Bagian marakit gedung (konstruksi bangunan)
e)
Mock-up
Mock-up adalah suatu penyederhanaan
susunan bagian pokok dari suatu proses atau system yang lebih rumit. Susnan
nyata dari bagian- bagian pokok itu diubah sehingga aspek-aspek utama dari
suatu proses mudah dimengerti siswa.
Contoh :
·
Prinsip – prinsip : tenaga pemecah
nuklir, penggunaan susunan perngkap tikus, tenaga dorong jet, dll
·
System- system : penyaringan air
minum, system irigasi, pencernaan, dan peredaran darah.
e)
Diorama
Diorama
adalah pemandangan sebenarnya tiga dimansi mini bertujuan untuk
menggambarkan.pemandangan yang sebenarnya. Diorama biasanya teerdiri atas
bentuk sosok atau objek-objek ditempatkan di pentas yang berlatar belakang
lukisan yang sesuai dengan penyajiannya. Diorama sebagai media pengajaran
terutama berguna untuk mata pelajaran ilmu bumi, ilmu hayati, sejarah bahkan
dapat diusahakan pula untuk berbagai macam mata pelajaran.
Contoh :
·
Peristiwa sejarah : Pertempuran
·
Ilmu bumi : interior pada gua
·
Hasil produksi : pabrik dan
perindustrian
·
Adegan cerita : sandiwara seseorabg
yang sedang memburu sekor itik dibalik semak.
Dalam penerapannya, masing – masing media juga mempunyai kelemahan dan kelebihan
Dalam penerapannya, masing – masing media juga mempunyai kelemahan dan kelebihan
3.
Kelebihan media model / tiruan
a.
Model berbentuk tiga dimensi
b.
Dengan adanya perubahan ukuran,
model lebih mudah dipelajari
c.
Bagian-bagian tidak penting
dihilangkan/siswa fokus pada bagian penting saja
d.
Dapat menunjukkan struktur bagian
dalam suatu benda.
e.
Memiliki kekongkretan yang tak
langsung
4.
Kekurangan media model / tiruan
a.
Ukuran
Kesulitan
mempelajari obyek-obyek yang terlalu besar atau luas, sehingga tidak dapat
diamati secara menyeluruh. Sebaliknya obyek-obyek yang terlalu kecil tidak
dapat diamati oleh mata dengan baik dapat diatasi dengan menggunakan model.
Untuk obyek yang terlalu besar dan luas dibuat model sederhana yang diperkecil,
obyek yang terlalu kecil digunakan model perbandingan yang diperbesar.
b.
Waktu
Dengan menggunakan model, guru dapat menghadirkan kenyataan waktu lampau yang tidak dapat kita jangkau dengan memproyeksikan ide atau hal yang akan datang yang tidak dikenal siswa secara kongkret.
Dengan menggunakan model, guru dapat menghadirkan kenyataan waktu lampau yang tidak dapat kita jangkau dengan memproyeksikan ide atau hal yang akan datang yang tidak dikenal siswa secara kongkret.
c.
Tak terjangkau secara fisik
Obyek-obyek yang
terlalu jauh dan terlalu banyak memakan biaya yang diperlukan, bisa diganti
dengan menggunakan model-model dari obyek tersebut.
d.
Kenyataan-kenyataan yang tidak
berguna
Banyak obyek atau
benda yang sebenarnya yang dengan mudah kita jangkau, tetapi tidak memberi
keterangan yang mewadahi.
e.
Proses
Dengan model-model obyek kita dapat memperhatikan proses kerja dari obyek-obyek yang besar dan luas.
Dengan model-model obyek kita dapat memperhatikan proses kerja dari obyek-obyek yang besar dan luas.
C.
MUSEUM
1.
Pengertian
a.
Menurut International
Council of Museums (ICOM) Museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap,
tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka
untuk umum, memperoleh, merewat, menghubungkan, dan memamerkan artefak-artefak
perihal jati diri manusia dan lingkungannya untuk tujuan – tujuan studi,
pendidikan dan rekreasi.
b.
Menurut Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 1995 Pasal 1 ayat (1) Museum adalah lembaga, tempat
penyimpanan, perawatan, pengamanan benda bukti material manusia serta alam dan
lingkungan guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya
bangsa.
Jadi Pengertian museum adalah adalah
sebuah lembaga yang rumah dan peduli untuk koleksi artefak dan benda-benda lain
yang penting ilmiah, seni, atau sejarah dan membuat mereka tersedia untuk
dilihat publik melalui pameran yang mungkin permanen atau sementara.
Museum, berdasarkan definisi yang diberikan International
Council of Museums disingkat ICOM, adalah institusi
permanen, nirlaba,
melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha
pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda
nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan,
dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat
tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif di masa depan.
2.
Pemanfaatan Museum
Upaya
pemahaman materi zaman prasejarah mengalami kendala utama, yaitu
rentangan waktu yang panjang antara zaman prasejarah dengan masa sekarang. Oleh
karena itu, diperlukan adanya penyelesaian bagaimana upaya peningkatan
pemahaman pelajar terhadap materi zaman prasejarah. Museum dapat digunakan
sebagai media pembelajaran zaman prasejarah, yang diharapkan mampu untuk
meningkatkan pemahaman pelajar terhadap zaman prasejarah. Salah satu upaya peningkatan
pemahaman pelajar tentang materi zaman prasejarah dapat dilakukan dengan
menggunakan museum sebagai media pembelajaran. Hal ini karena museum
menawarkan kompleksitas media yang sangat membantu pelajar dalam
memperoleh informasi kesejarahan. Pemanfaatan museum sebagai media pembelajaran
sejarah, selain memberikan aspek rekreasi bagi pelajar, juga mampu memberikan
visualisasi, interpretasi, dan generalisasi tentang suatu peristiwa sejarah.
Oleh karena itu, sebagai upaya peningkatan pemahaman pelajar tentang materi
zaman prasejarah perlu adanya optimalisasi penggunaan media pembelajaran
berupa museum.
3.
Bentuk – bentuk Museum
a)
Museum khusus, yaitu museum yang
hanya menyajikan koleksi berupa satu jenis objek ilmu pengetahuan atau
kesenian. Contoh: Museum Bahari, Museum Seni Rupa, Museum Perangko, Museum
Keramik, Museum Wayang.
b)
Museum umum, yaitu museum yang
menyajikan koleksi lebih dari satu jenis objek ilmu pengetahuan atau kesenian.
Contoh: Museum Indonesia ,
Museum Kesenian, Museum Arkeologi, Museum Sejarah Alam dan IPA.
c)
Museum tertutup, yaitu museum pada
umumnya, tempat penyimpanan peninggalan-peninggalan kuno di tempat tertutup
seperti gedung atau bangunan. Contoh: Museum Fatahilah, Monumen Nasional,
Museum Gajah.
d)
Museum terbuka, yaitu tempat
penyimpanan peninggalan-peninggalan kuno di lapangan terbuka, karena koleksinya
yang sangat besar sehingga tidak bisa dipindahkan, maka tetap dilestarikan di
lapangan luas. Contoh: Candi Borobudur, Candi Prambanan.
e)
Museum Pemerintah atau Negeri, yaitu
museum yang dikelola oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan
lembaga-lembaga milik pemerintah. Contoh: Museum Nasional dikelola oleh
pemerintah pusat, Museum Sejarah Jakarta dikelola oleh pemerintah daerah DKI
Jakarta, Museum Satria Mandala dikelola oleh TNI.
f)
Museum Swasta, yaitu museum yang
dikelola oleh yayasan atau keluarga. Contoh: Museum Affandi, Museum Dullah,
Museum Adam Malik.
4.
Fungsi Museum
Museum
memiliki banyak fungsi yang menjadikan
Museum sangat penting
diperhatikan oleh semua kalangan. Fungsi
Museum yaitu :
· Melakukan pengumpulan,
perawatan, pengawetan dan penyajian benda yang mempunyai nilai budaya dan
ilmiah
· Melakukan urusan
perpustakaan dan dokumentasi ilmiah
· Memperkenalkan dan
menyebar luaskan hasil penelitian koleksi benda yang umempunyai nilai budaya
dan ilmiah
· Melakukan bimbingan
edukatif cultural dan penyajian rekreatif benda yang mempunyai nilai budaya dan
ilmiah.
5.
Kelebihan Museum
Setiap museum memiliki kelebihan
masing-masing. Masyarakat menilai suatu museum memiliki kelebihan apabila
masyarakat merasa nyaman selama berada di museum serta merasakan kepuasan
setelah mengunjungi museum tersebut. Kelebihan-kelebihan yang ada pada museum
diantaranya:
ü
Harga tiket masuk yang murah
ü
Adanya berbagai macam variasi objek
di museum yang lengkap
ü
Museum merupakan wahana edukasi
6.
Kekurangan Museum
Setiap museum
memiliki kekurangan masing-masing. Masyarakat menilai suatu museum memiliki
kekurangan apabila masyarakat merasa tidak nyaman selama berada di museum serta
merasa tidak puas atau kecewa setelah mengunjungi museum tersebut.
Kekurangan-kekurangan yang ada pada museum diantaranya:
·
terkadang sulit di jangkau jika
letak museum terlalu jauh dari tempat sekolah
·
jika letak museum berjauhan dengan
tempat sekolah maka membutuhkan banyak biaya
·
jika letak museum berjauhan dengan
tempat sekolah maka membutuhkan banyak waktu
D.
RUANG SEJARAH/LABORATORIUM
1.
Pengertian
Ruang
sejarah atau Laboratorium Sejarah merupakan salah satu pusat sumber belajar,
yag biasanya memiliki fasilitas sumber belajar yang berupa buku literatur dan
non-buku literatur yang berfungsi untuk
menunjang berbagai jenis kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan ilmiah yang
lain yang di lakukan oleh peserta didik, mahasiswa maupun dosen.
2.
Pemanfaatan atau Fungsi Ruang Sejarah/Laboratorium
Laboratorium
Sejarah merupakan suatu media pembelajaran sejarah yang efektif karena di dalam
Lab. Sejarah peserta didik dapat mengadakan pembelajaran sejarah, kajian
ilmiah, persentasi, diskusi, praktikum dan lain-lain. Selain itu juga di
dalam Lab. Sejarah disajikan berbagai perangkat pembelajaran
sejarah diantaranya: alat peraga, kolesi maket, koleksi diorama, koleksi repro,
koleksi numistik, koleksi peta, koleksi artefak dan lain-lain, sehingga
memudahkan para peserta didik untuk lebih mendalami materi yang sedang di
pelajari.
Peranan
Laboratorium sejarah bagi pembelajaran sejarah sangat diperlukan untuk
menunjang hasil belajar sejarah yang maksimal. Laboratorium Sejarah merupakan
sebuah model replika dari hal-hal yang terkait masa lampau yang ada di dunia
ini sehingga fungsi dari laboratorium pun semakin banyak antara lain dapat
dijadikan sebagai klas praktikum, klas belajar, museum, dan display.
3.
Kelebihan Laboratorium Sejarah
·
peserta didik dapat berganti situasi
baru.
·
situasi pembelajaran biasanya lebih
menyenangkan.
·
peserta didik dapat menggunakan alat
bantu media yang lebih lengkap dan lebih dekat untuk mengambilnya karena memang
sudah tersedia
·
untuk PKn semua kasus yang sifatnya
pribadi dapat diselesaikan di laboratorium tersebut.
4. Kelemahan Laboratorium Sejarah
· Kekurangan metode laboratorium
· peserta didik yang kurang suka dengan belajar model ini merasa
kurang mendapatkan
tambahan
ilmu pengetahuan,
· belum tentu ruang laboratorium lebih menyenangkan,
·
sering ada peserta didik lain yang
lalu lalang karena memerlukan alat lain yang ada di laboratorium.
E.
MEDIA GRAFIS
1.
Pengertian Media Grafis
Media grafis adalah media visual yang
menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat,
angka-angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik
perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga
menarik dan diingat orang. Jadi media
grafis merupakan suatu media visual yang menyajikan fakta, ide, atau gagasan
melalui penyajian kata – kata, kalimat, angka – angka, dan simbol / gambar.
2. Pemanfaatan atau
Fungsi Media Grafis
Di dalam kegiatan belajar mengajar media grafis
mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi umum dan fungsi khusus,
·
fungsi umum yaitu
media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan.
Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan.
·
fungsi khusus yaitu
media grafis berfungsi untuk menarik perhatian. Memperjelas sajian ide,
mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau
diabaikan bila tidak digrafiskan. Sehingga dengan kata lain media grafis ini
befungsi untuk mempermudah penerima pesan (murid) memahami materi atau pesan
yang diberikan oleh pemberi pesan (guru).
3. Karakteristik
Media Grafis
Karakteristik media dapat dilihat menurut
kemampuan membangkikan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan,
pengecaoan, maupun penciuman atau kesuaiannya dengan tingkatan hierarki
belajar. Untuk tujuan praktis karakteristik beberapa jenis media yang lazim
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
4. Jenis – jenis
Media Grafis
a)
Diagram
Diagram adalah suatu
gambaran-gambaran sederhana untuk memperlihatkan hubungan timbale balik,
terutama dengan garis-garis diagram yang baik adalah sangat sederhana yakni
hanya bagian-bagian terpenting saja yang diperlihatkan.
Berdasarkan konsep tersebut di atas, kiranya penggunaan media diagram dalam proses pembelajaran akan sangat membantu bagi guru maupun siswa dalam menyimak materi pelajaran, karena pada dasarnya diagram merupakan ringkasan visual yang padat mengenai fakta-fakta dan gagasan yang akan diuraikan.
Berdasarkan konsep tersebut di atas, kiranya penggunaan media diagram dalam proses pembelajaran akan sangat membantu bagi guru maupun siswa dalam menyimak materi pelajaran, karena pada dasarnya diagram merupakan ringkasan visual yang padat mengenai fakta-fakta dan gagasan yang akan diuraikan.
b)
Grafik
Grafik adalah suatu grafis yang
menggunakan titik-titik atau garis untuk menyampaikan informasi statistic yang
saling berhubungan (R.Warsito, 2001 : 48).Dengan berasumsi pada pengertian
grafik tersebut, dalam proses belajar mengajar, grafik mempunyai fungsi untuk
memperlihatkan perbandingan informasi kualitas-kualitas maupun kuantitas dengan
cepat dan sederhana, terutama pada penyajian secara statistik.
c)
Poster
Poster merupakan kombinasi
visualisasi yang kuat dengan warna dan pesan dengan maksud untuk menangkap
perhatian orang lewat, tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di
dalam ingatannya (1989 : 51).Media ini pada umumnya digunakan untuk mengenalkan
suatu produk dari suatu perusahaan atau digunakan sebagai sarana promosi.
d)
Kartun
Kartun adalah menggambarkan dalam bentuk
lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang didesain untuk
mempengaruhi opini masyarakat (1989 : 58). Dengan berasumsi pada konsep
tersebut di atas, kartun dapat digunakan sebagai alat bantu proses pengajaran
walaupun banyak kartun yang membuat orang-orang tersenyum, tetapi pada dasarnya
kartun mempunyai manfaat dalam proses belajar mengajar terutama dalam
penjelasan rangkaian bahan satu urutan logis atau mendukung makna.
e)
Komik
Komik merupakan suatu bentuk kartun
yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu berita dalam urutan yang erat
dihubungkan dengan gambar dan di rancang untuk memberikan hiburan pada pembaca.
(1989 : 69)
f)
Gambar
Media grafis paling umum digunakan
dalam PBM, karena merupakan bahasa yang umum dan dapat mudah dimengerti oleh
peserta didik. Kemudahan mencerna media grafis karena sifatnya visual konkrit
menampilkan objek sesuai dengan bentuk dan wujud aslinya sehingga tidak
verbalistik.
g)
Bagan
Bagan merupakan media yang berisi tentang
gambar-gambar keterangan-keterangan, daftar-daftar dan sebagainya. Bagan
digunakan untuk memperagakan pokok-pokok isi bagan secara jelas dan sederhana
antara lain: perkembangan, perbandingan, struktur, organisasi.
5.
Kelebihan Media Grafis
a)
Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan
yang disajikan.
b)
Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik
perhatian siswa.
c)
Pembuatannya mudah dan harganya murah.
6.
Kelemahan Media Grafis
adalah:
a)
Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk
grafis yang lebih kompleks.
b)
Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.
F.
MEDIA CETAK
1.
Pengertian
Kata “media”
berasal dari kata medius yang secara harfiah berarti “perantara” atau
“pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyaluran informasi
belajar atau penyalur pesan. Bila media adalah sumber belajar maka secara luas
media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang
memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan ketrampilan. [[1]]
Media pendidikan
merupakan seperangkat alat bantu atau perlengkapan yang digunakan oleh guru
atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik.[[2]]
Alat Bantu itu disebut media, sedangkan media cetak menurut Eric Barnow adalah
segala barang yang dicetak yang ditujukan untuk umum atau untuk suatu publik
tertentu. Dengan demikian yang dimaksud media cetak meliputi surat kabar, majalah, serta segala macam
barang cetakan yang ditujukan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi.[[3]]
Sementara dalam kutipan Ronald H Aderson media cetak berarti bahan bacaan yang
diproduksi secara profesional seperti buku, majalah, dan buku petunjuk.[[4]]
Media cetak mempunyai
makna sebuah media yang menggunakan bahan dasar kertas atau kain untuk
menyampaikan pesan-pesannya. Unsur-unsur utama adalah tulisan (teks), gambar
visualisasi atau keduanya. Media cetak ini bisa dibuat untuk membantu
fasilitator melakukan komunikasi interpersonal saat pelatihan atau kegiatan
kelompok. Media ini juga bisa dijadikan sebagai bahan referensi (bahan bacaan)
atau menjadi media instruksional atau mengkomunikasikan teknologi baru dan
cara-cara melakukan sesuatu (leaflet, brosur, buklet). Bisa juga
mengkomunikasikan perhatian dan peringatan serta mengkampanyekan suatu isu
(poster) dan menjadi media ekspresi dan karya personal (poster, gambar,
kartun, komik).[[5]]
Media cetak dapat
digunakan sebagai media pembelajaran untuk membantu guru dalam menyampaikan
materi pelajaran karena media ini banyak menyimpan pesan tertulis yang mudah
diterima.
2.
Jenis – Jenis Media
Cetak
1. Surat kabar
Adalah barang cetakan yang berisi berita, informasi, dan
pendidikan yang terbit secara kontinyu yang biasanya harian yang dicetak, tapi,
tidak dijilid. Ada beberapa jeni surat kabar, yaitu:
·
Surat Kabar Harian
Ini adalah jenis media
cetak yang terbit setiap hari, kecuali pada hari-hari tertentu seperti pada
libur nasional. Jenis media cetak ini masih dibagi
lagi menjadi Surat Kabar Harian Nasional, Surat Kabar Harian Daerah, dan Surat
Kabar Harian Lokal. Berita yang disampaikan adalah jenis berita news atau
informasi terkini dan disampaikan dengan sistem straight news atau apa
adanya.
·
Surat Kabar Mingguan
Jenis media cetak ini
lebih banyak dikenal dengan sebutan tabloid. Biasanya berita yang diangkat
adalah berita hiburan atau juga in depth news atau liputan mendalam. Tulisan dalam media ini lebih banyak bergaya
feature atau deskriptif.
2. Majalah
Adalah kumpulan berita, artikel, cerita, dan iklan yang dicetak dalam lembaran kertas dan dijilid dalan bentuk buku, serta diterbitkan secara berkalam, sperti seminggu sekali, dua minggu sekali, dan bahkan sebulan sekali. Beberapa macam Majalah yaitu:
Adalah kumpulan berita, artikel, cerita, dan iklan yang dicetak dalam lembaran kertas dan dijilid dalan bentuk buku, serta diterbitkan secara berkalam, sperti seminggu sekali, dua minggu sekali, dan bahkan sebulan sekali. Beberapa macam Majalah yaitu:
· Majalah Mingguan
Jenis majalah ini terbit
setiap minggu sekali. Berita yang diangkat adalah berita in depth news dengan jenis
berita adalah berita news atau tentang sebuah peristiwa.
· Majalah Tengah Bulanan
Majalah ini terbit
sebulan dua kali. Berita yang ditampilkan lebih bersifat informatif dan
biasanya memuat tentang berita life style atau gaya hidup.
· Majalah Bulanan
Majalah bulanan terbit
sekali dalam sebulan. Jenis pemberitaan yang disampaikan biasanya termasuk
investigatif atau berita yang didapat dari hasil penelitian.
· Majalah Dwibulanan
Majalah ini terbit
sekali dalam dua bulan. Informasi yang disampaikan dalam majalah ini biasanya
terkait dengan laporan dari hasil aktivitas sesuatu. Misalnya laporan neraca
perusahaan atau juga majalah yang berisi laporan pendapatan sebuah
lembaga zakat.
· Majalan Tribulanan
Majalah ini berkonsep hampir mirip dengan majalah dwi bulanan.
Yang membedakan hanya masalah waktu terbit, yang dilakukan setiap tiga bulan
sekali.
3. Koran dan yang lainnya.
Adalah media cetak yang berisi informasi, berita, dan iklan dengan
jangkauan luas yang diterbitkan dalam jangka waktu tertentu.
4. Bulletin
Media cetak ini biasanya dibuat untuk kalangan tertentu atau intern saja. Dan media ini biasanya hanya terdiri dari beberapa halaman, serta dibuat dengan konsep sederhana. Buletin juga tidak dibuat untuk kepentingan komersial.
Media cetak ini biasanya dibuat untuk kalangan tertentu atau intern saja. Dan media ini biasanya hanya terdiri dari beberapa halaman, serta dibuat dengan konsep sederhana. Buletin juga tidak dibuat untuk kepentingan komersial.
5. Poster
Poster adalah suatu kertas karton besar, biasanya dengan gambar atau diagram dan beberapa kata singkat sebagai keterangan atau informasi. Poster dirancang untuk menjangkau perhatian dari orang-orang yang lewat, untuk menerangkan tentang suatu fakta atau ide, dan merangsang orang-orang untuk bereaksi menurut cara tertentu dan juga untuk meminta informasi lebih detail (Hamundu, 1997).
Poster adalah suatu kertas karton besar, biasanya dengan gambar atau diagram dan beberapa kata singkat sebagai keterangan atau informasi. Poster dirancang untuk menjangkau perhatian dari orang-orang yang lewat, untuk menerangkan tentang suatu fakta atau ide, dan merangsang orang-orang untuk bereaksi menurut cara tertentu dan juga untuk meminta informasi lebih detail (Hamundu, 1997).
3.
Kelebihan media cetak
yaitu:
1. Karena media ini cetak
ini hasilnya adalah berupa tulisan atau teks maka media ini bisa disimpan dan
bisa di baca berulang- ulang. Di saat pembaca ingin lebih memahami isi berita,
maka pembaca bisa mengulang – ulang membacanya.
2. Selain itu juga bisa
dikumpulkan dan dibuat kliping. Terutama mengenai sebuah berita yang fenomenal
ataupun berita- berita yang dianggap menarik.
3. Biasanya informasi di
dalamnya lebih jelas dan mampu menjelaskan hal- hal yang bersifat kompleks
ataupun investigatif. Terkadang disertai gambar atau foto yang lebih memperjelas
isi berita yang ditampilkan. Dan ada kalanya bila berita tersebut bersifat
continue maka ada sedikit pengulangan mengenai berita sebelumnya, sehingga
pembaca benar- benar mengerti dan faham tentang isi dan alur berita tersebut.
4. Jika dilihat dari
harganya, media cetak bisa di dapat oleh khalayak dengan harga yang cukup
murah. Karena dengan biaya yang cukup murah kita bisa mendapatkan informasi
yang lebih banyak. Misalnya koran Jawa Pos, dengan harga Rp. 4.000 kita bisa
mendapatkan informasi atau berita sebanyak 30an halaman berbeda dengan media
lain yang terbatas. Ini yang lebih membedakan antara media cetak dengan media
elektronik( baik radio maupun televisi).
5. Bahkan kita bisa memilih
berita mana yang ingin kita baca terlebih dahulu,misal tentang politik,ekonomi,olahraga
atau yang lainnya. Jadi tidak ada keharusan untuk menyimak informasi satu per
satu atau tidak harus berurutan.
6. dapat dibaca berkali-kali dengan cara menyimpannya.
7. dapat membuat orang yang berfikir lebih spesifik tentang isi
tulisan.
8. Bisa disimpan atau dicollect isi informasinya.
9. harganya lebih terjangkau maupun dalam distribusinya.
10. lebih mampu menjelaskan hal-hal yang bersifat kompleks atau rigid.
11. Repeatable, yakni dapat di baca berkali-kali dengan menyimpannya
atau mengklipingnya, sehingga suatu saat diperlukan dapat dilihat dan dibaca
kembali.
12. analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti dan
faham terhadap isi berita tersebut. Analisa yang lebih mendalam dapat membuat
orang berfikir lebih spesifik te
4.
Kekurangan media cetak
yaitu:
1. Media cetak lebih lambat
penyampaian beritanya daripada media- media yang lain karena proses yg panjang.
Bahkan berita yang terjadi hari ini baru bisa diterima oleh khalayak pada hari
esoknya.
2. Selain itu media cetak
hanya terbatas pada tulisan atau teks saja meskipun beberapa di dukung oleh
foto atau gambar, sehingga pembaca harus memahami sendiri berita tersebut
karena memang visualisasi yang terbatas.
3. Biaya produksi media
cetak tergolong mahal, karena media cetak harus dicetak dan didistribusikan
sebelum dapat dinikmati masyarakat. Biaya percetakan dan pendistribusian itulah
yang tergolong mahal.
4. dari segi waktu media cetak lambat dalam memberikan informasi.
Karena media cetak tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi pada
masyarakat dan harus menunggu turun cetak.
5. media cetak hanya dapat berupa tulisan.
6. media cetak haya dapat memberikan visual berupa gambar yang
mewakili keseluruhan isi berita.
7. Biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus mencetak
dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat
8. dari segi waktu media cetak
adalah yang terlambat dari media lainnya. Karena media cetak tidak dapat
menyebarluaskan berita atau informasi secara langsung kepada masyarakat dan
harus menunggu turun cetak baru berita atau informasi itu dapat disebarluaskan.
9. tidak adanya audio. Media
cetak hanya mengandalkan tulisan yang tentu saja tidak dapat didengar oleh
komunikan. Ketiga,
10.
visual yang terbatas. Media cetak
hanya memberikan visual gambar mati atau foto yang mewakili atau menguatkan isi
berita.
G.
MEDIA PROYEKSI
OHP (Overhead Proyektor)
1.
Pengertian
Dalam kelompok peralatan proyeksi, Over Head
Proyektor/Over Head Transparansi (OHP/ OHT) adalah peralatan yang paling
sederhana, karena peralatan ini hanya menggunakan sitem lensa (optic) dan
elektrik (kipas pendingin dan lampu proyektor). Over Head Proyektor/Over Head
Transparansi (OHP/ OHT) berfungsi untuk memproyeksikan atau menyajikan
transparansi. Dengan menggunakan proyektor, informasi yang disampaikan dapat
diproyeksikan di layar, sehingga informasi berupa tulisan, gambar, bagan akan
menjadi lebih besar dan lebih jelas dilihat oleh siswa. penggunaan media ini
menguntungkan karena indera penglihatan dan pendengaran akan sama-sama
diaktifkn melaui sebuah media transparansi yang telah disiapkan. Yang dimaksud
dengan gambar mati (still picture) adalah berupa gambar, foto, diagram, table,
ilustrasi, baik berwarna maupun tidak berwarna. agar gambar tersebut dapat
dilihat dan disajikan dengan jelas oleh seluruh siswa di dalam kelas dengan
jalan diproyeksikan ke suatu layar (screen).
2.
Jenis – jenis OHP, antara lain:
a.
OHP Type Standart (Standart
Lecture Head Type)
b.
OHP Type Portable ( dapat
dilihat, dan ringan dibawa)
3.
Cara membuat media OHP
Dalam merancang media,
maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
a.
Kesederhanaan (Simplicity)
Untuk OHP, maka peta
gambar maupun diagram harus sederhana dan dibatasi pada hal-hal yang penting
saja. Konsep materinya (isi pesan) harus mudah ditangkap dan dipahami.
Tulisannya harus jelas dan mudah dibaca, mudah ditangkap dan mudah dipahami.
Kalimatnya sederhana dan bermakna. Huruf yang dipakai biasanya huruf yang
sederhana dan jelas, bukan huruf artistik yang dapat membingungkan.
b.
Kekompakan (Unity)
Kekompakan
mengandung makna ada jalinan yang harmonis antara bagian-bagian visual dalam
kesatuan fungsinya secara keseluruhan. Jalinan hubungan bagian dapat dinyatakan
dalam bentuk tanda-tanda penunjuk seperti panah dan tanda-tanda visual seperti
garis, bentuk, warna, dan ruangan.
c.
Penonjolan (Emphasis)
Kadang diperlukan
penonjolan tertentu hingga menjadi pusat perhatian. Ini dapat dilakukan dengan
berbagai cara misalnya dengan memperbesar, memperjelas , mewarnai,
menghilangkan informasi pada unsur atau bagian lain. Dalam teknik penyajian hal
ini juga dapat dilakukan dengan cara menutup bagian yang lain, meletakkan
pointer dan sebagainya.
d.
Keseimbangan (Balance)
4.
Cara menggunakan OHP
Untuk
dapat menyajikan media transparansi dengan baik, perlu diperhatikan saran-saran
berikut:
a.
Susunlah semua transparan yang akan disajikan
dengan rapi. Untuk memudahkan urutan sajian, sebaiknya setiap lembaran
transparan diberi nomor urut, mulai transparan pertama sampai terakhir
berdasakan urutan sajian.
b.
Letakkan transparan terlebih dahulu diatas
OHP dengan baik, kemudian baru nyalakan lampunya.
c.
Periksa arah cahaya, apakah posisi tayangan
sudah tepat pada layar. Arah tayang yang tidak tepat akan membentuk efek
keystone (menyempit pada arah salah satu sisinya). Jika mungkin posisi layar
bagian atas dibuat agak kedepan.
d.
Aturlah letak posisi transparansi dan
ketepatan fokusnya sehingga memperoleh hasil visual yang baik.
e.
Penerangan dalam ruangan tetap seperti biasa
(kecuali jika ada cahaya kuat yang masuk ke ruang, maka lampu didekat layar
bisa dimatikan).
f.
Gambar/tulisan yang tertayang pada layar harus
dapat terlihat dengan mudah oleh seluruh siswa. Siswa harus dapat melihat
dengan bebas tanpa terhalang oleh guru atau siswa lain.
g.
Selama penyajian, tetaplah mneghadap kearah
siswa. Hindari membaca tulisan pada layar (kecuali ketika mengontrol ketepatan
fokus dan posisi tayangan)
h.
Jangan menunjuk-nunjuk tulisan/gambar yang
ada dilayar, tetapi tunjuklah tulisan/gambar pada tranparan di OHP.
i.
Tunjuklah bagian materi yang sedang anda
bicarakan. Sebaiknya tidak menunjuk tulisan dengan menggunakan jari tetapi
gunakan alat tunjuk, misalnya pensil yang runcing.
j.
Jika dianggap perlu, tutuplah sebagian
permukaan transparan menggunakan kertas kemudia dibuka berangsur angsur sesuai
materi yang dijelaskan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu mengarahkan
perhatian siswa pada pokok pembicaraan atau untuk memancing rasa keingintahuan
(penasaran) siswa terhadap bagian tulisan yang masih tertutup. Sebagai variasi,
anda juga bisa menggunakan transparansi bentuk overlay, masking atau
billboarding.
k.
Bila diperlukan, anda bisa menulis pada
transparans utnuk memperjelas sajian, atau menambah penjelasan yang baru saja
anda ingat. Sebaiknya tambahan penjelasan tersebut ditulis pada lembar plastik
kosong yang ditumpangkan di atas transparans yang sedang disajikan. Dengan
demikian transparans aslinya tidak tercoret-coret sehingga masih dapat
digunakan lagi pada kesempatan lain.
l.
Segera matikan OHP jika tayangan tidak
diperlukan lagi. Hal ini untuk menghindari OHP yang terlalu panas yang dapat
merusak lampu. Harap diperhatikan bahwa kerusakan OHP yang paling sering
terjadi adalah putus lampunya. Terutama untuk tipe OHP yang tidak menggunakan
kipas pendingin.
m. Simpanlah
lembar-lembar transparan kedalam map. Setiap lembar sebaiknya dilapisi selembar
kertas untuk memisahkan dengan lembar lainnya agar tulisan tidak cepat rusak
dan tidak lengket ketika diambil. Pemberian kertas pemisah jiga dimaksudkan
agar transparan mudah terbaca pada saat dipilih sebelum penayangan
5.
Pemanfaatan OHP dalam pembelajaran
Over Head Proyektor/Over Head Transparansi (OHP/OHT) Pada dasarnya
digunakan untuk memproyeksikan transparansi ke arah layar yang jaraknya
relative pendek, dengan hasil gambar atau tulisan yang cukup besar. Proyektor
ini direncanakan dibuat untuk dan dapat digunakan oleh guru di depan kelas
dengan penerangan yang normal, sehingga tetap terjadi komunikasi antra siswa
dan guru.
Overhead projector yang memudahkan mudah murah
lingkungan interaktif bagi para pendidik. Bahan pengajaran pra-dapat dicetak
pada lembaran plastik, atas mana pendidik dapat langsung menulis dengan
menggunakan non-permanen, dicuci spidol warna. Ini menghemat waktu, karena
transparansi dapat pra-dicetak dan digunakan berulang-ulang, dan bukannya
materi ditulis secara manual sebelum setiap kelas.
Overhead biasanya
ditempatkan pada ketinggian yang nyaman untuk menulis pendidik dan memungkinkan
pendidik untuk menghadapi kelas, memfasilitasi komunikasi yang lebih baik
antara siswa dan guru. Fitur pembesaran proyektor memungkinkan pendidik untuk
menulis skrip kecil yang nyaman dalam posisi menulis alam daripada menulis
dalam naskah yang terlalu besar di papan tulis dan harus terus memegang
tangannya di udara untuk menulis di papan tulis.
6.
Fungsi OHP
- Pengganti
papan tulis dengan menggunakan pen khusus yang dituliskan pada lembar
transparansi/ gulungan transparansi
- Tempat
memproyeksikan transparan yang telah disiapkan.
- Tempat
menunjukkan bayangan (silhoutte) suatu benda.
- Tempat
menunjukkan model-model kecil baik dalam bentuk gerak atau diam.
- Untuk
mendemonsrasikan suatu percobaan, contoh: bagaimana cara magnet bekerja
terhadap serbuk besi.
- Untuk
menunjukkan diagram aliran suatu sistem tertentu, contoh: dengan filter
khuus dapat ditunjukkan diagram suatu aliran.
- Untuk
memperlihatkan suatu sistem tertentu, contoh: kecepatan membukanya rana
pada alat photo/ tustel model S.L.R (Single Lens Reflect).
7.
Kelebihan OHP
a. Bersifat
konkrit. OHP dapat merangsang indera mata siswa disamping indra telinga melalui
kata-kata guru, sehingga materi yang disampaikan lebih konkrit.
b. Dapat
digunakan pada cahaya yang terang karena OHP menghasilkan cahaya yang kuat.
c. Lebih
efektif karena informasi yang disampaikan lebih banyak didalam waktu yang
relatif singkat, karena telaj dipersiapkan terlebih dahulu dan dapat digunakan
dengan teknik berlapis.
d. Dapat
digunakan berulang-ulang atau dapat disimpan dan diambil bila akan diperlukan
lagi.
f.
Tidak menyebabkan tangan kotor.
g. Mudah
digunakan karena sederhana.
h. Dapat
digunakan dengan jumlah siswa yang banyak.
8.
Kelemahan
OHP :
1. Efektifitas
penyajian OHP tergantung pada penyaji.
2. OHP
tidak dipersiapkan untuk belajar mandiri.
3. Bahan-bahan
cetak seperti gambar, majalah, koran, tidak dapat secara langsung diproyeksikan
karena harus dipindahkan dahulu kebahan transparan.
4. Kadang-kadang
ada bagian yang tak bisa diamati bila guru perlu menambahkan suatu tulisan pada
transparan, karena tertutup oleh bayangan guru.[[7]]
5. Memerlukan perencanaan
yang matang dalam pembuatan dan penyajiannya.
6. OHT dan OHP merupakan
hal yang tak dapat dipisahkan, karena sebuah gambar dalam kertas biasa tidak bisa diproyeksikan melalui
OHP.
H.
MEDIA DENGAR
(RADIO DAN TAPE RECORDER)
1)
RADIO
1.
Pengertian
Radio adalah
media auditif yang hanya bisa dinikmati dengan alat pendengaran. Radio menjadi
media penyampai gagasan, ide dan pesan melalui gelombang elektromagnetik,
berupa sinyal-sinyal audio. Radio adalah sistem komunikasi yang menggunakan
udara atau ruang antariksa sebagai bahan antara (medium) yang bentuk umum sistemya adalah sebuah pemancar
yang memancarkan dayanya melalui antena kearah tujuan dalam bentuk gelombang
elektromagnetis.
Penggunaan radio sebagai media pendidikan
cukup efektif karena radio memiliki jangkauan yang luas. Penduduk yang buta
huruf dapat mendengarkan dan mengerti secara efektif informasi-informasi dengan
bahasa lisan, yaitu melalui radio.
2.
Jenis – Jenis Radio
a.
Berdasarkan
frekuensi radio diklasifikasikan menjadi:
· Frekuensi Modulasi (FM) bergerak pada frekuensi 87 MHz sampai 108 MHz.
· Amplitudo Modulasi (AM) atau Medium Wave (MW)
berada pada jalur 540 sampai 1600 KHz.
·
Short Wave
(SW) mempunyai ruang frekuensi yang sangat lebar yaitu dari 1600 KHz
sampai 30.000 KHz.
b.
Berdasarkan
penyelenggara radio diklasifikasikan menjadi:
· Radio milik Negara
· Radio publik
· Radio swasta/komersial
· Radio komunitas (kampus/LSM)
· Radio asing
c. Berdasarkan program media radio
diklasifikasikan menjadi:
· Radio Hiburan/Musik
· Radio Informasi/News
· Radio Campuran
· Radio Propaganda
· Radio Religius
3. Kegunaan media radio
dalam pembelajaran.
Radio menjadi media pendidikan yang berguna
bagi semua bentuk pendidikan, karena memperkaya pengalaman pendidikan dan
ide-ide yang kreatif. Dengan demikian, alat ini memiliki potensi dan kekuatan
yang berpengaruh dalam pendidikan. Masalah penggunaannya tergantung bagaimana
filsafat pendidikan yang dianut, dan kesadaran atas potensi yang dimaksud tadi.
a.
Manfaat Radio bagi Pendidikan diantaranya :
· Memberikan
berita yang ter up-to-date.
· Menarik
Minat.
· Beritanya
Autentik
· Berdasar
pada kenyataan
· Mempunyai
tinjauan yang luas.
· Memberikan
gambaran yang jelas.
· Mendorong
kreatifitas.
· Integrasi
dan diskriminasi maksudnya radio berpengaruh terhadap pembentukan pribadi
seseorang,
· Menimbulkan
sosial adjustment dan ini penting bagi pembentukan seorang warga Negara yang
baik,
· Mendidik
siswa untuk dapat mendeskriminasikan persoalan-persoalan dalam masyarakat.
· Radio
mendorong manusia berfikir rasional dan komparatif.
b.
Kegunaan Radio secara Umum:
· Memperjelas
pesan yang diterima.
· Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
· Menimbulkan
gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid
dengan sumber belajar.
dengan sumber belajar.
· Memungkinkan
anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
auditori & kinestetiknya.
auditori & kinestetiknya.
· Memberi
rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman &
menimbulkan persepsi yang sama.
menimbulkan persepsi yang sama.
c.
Kontribusi media radio dalam pembelajaran
menurut Kemp and Dayton, 1985:
· Penyampaian
pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.
· Pembelajaran
dapat lebih menarik.
· Pembelajaran
menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar.
· Waktu
pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.
· Kualitas
pembelajaran dapat ditingkatkan.
· Proses
pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun
diperlukan.
diperlukan.
· Sikap
positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses
pembelajaran dapat ditingkatkan.
pembelajaran dapat ditingkatkan.
· Peran
guru berubah kearah yang positif.
Jadi dapat disimpulkan bahwa lembaga
penyiaran (radio) merupakan media informasi dan komunikasi yang mempunyai peran
penting dalam penyebaran informasi yang seimbang dan setimpal di masyarakat,
memiliki kebebasan dan tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya sebagai media
informasi, pendidikan, hiburan, kontrol serta perekat sosial.
4.
Karakteristik Media
Radio
Radio memiliki karakteristik yang tidak dapat
dipisahkan dalam kehidupan manusia, karena memberikan banyak kontribusi yang
besar bagi perkembangan komunikasi massa. Karakteristik radio memberikan
manfaat yang unik,baik ditinjau dari sisi kelebihan maupun kekurangannya.
Dengan memahami kekuatan dan kelemahan radio, penyiar dapat merencanakan konsep
implementasi untuk menghasilkan produksi siaran yang lebih efektif dan efisien.
Dalam bukunya Fark Book-KBP,Pedroche,Toledo & Montila mengucapkan bahwa
karakteristik radio memberikan manfaat yang unik,diantaranya:
a. Menarik
majinasi.
b. Cepat,
radio merupakan alat informasi yang efisien dan tanpa banding.
c. Mudah
dibawa
d. Tidak
memerlukan kemampuan membaca/menulis.
e. Tidak
memerlukan konsentrasi yang penuh dari pendengarnya
f.
Cukup murah
g. Mudah
digunakan dan pengoperasiannya.
Seperti media yang lainnya radio juga
memiliki keterbatasan yakni bahwa radio hanya sebuah media buta. Sekalipun
radio disebut media buta karena hanya berupa suara, namun suara merupakan
sebuah instrumen yang penting yang perlu dikaji lebih mendalam.
5.
Kelebihan Radio sebagai
Media Pembelajaran, antara lain:
a) Harganya relatif murah dan variasi programnya lebih
banyak daripada TV;
b) Sifatnya mudah
dipindahkan (mobile). Radio dapat dipindah-pindahkan dari satu ruang ke ruang
lain dengan mudah;
c) Jika digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio
bisa mengatasi problem jadwal karena program dapat direkam dan diputar lagi
sesuka kita;
d) Radio dapat mengembangkan daya imajinasi anak;
e) Dapat merangsang partisipasi aktif pendengar. Sambil
mendengarkan, siswa boleh menggambar, menulis, melihat peta, menyanyi ataupun
menari;
f) Radio dapat memusatkan perhatian siswa pada kata-kata
yang digunakan, pada bunyi dan artinya. (terutama ini amat berguna bagi program
sastra atau puisi);
g) Siaran lewat suara terbukti amat tepat/cocok untuk
mengajarkan musik dan bahasa;
h) Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu secara lebih
baik bila dibandingkan dengan jika dikerjakan oleh guru, antara lain:
· radio dapat menampilkan ke dalam kelas guru-guru yang
ahli dalam bidang studi tertentu, sehingga dapat mengatasi masalah kekurangan
guru yang layak untuk mengajar;
· pelajaran lewat radio bisa lebih bermutu baik dari
segi ilmiah maupun metodis. Ini mengingat guru-guru kita jarang yang mempunyai
waktu dan sumber-sumber untuk mengadakan penelitian dan menambah ilmu, sehingga
bisa dibayangkan bagaimana mutu pelajarannya.
· radio dapat menyajikan laporan-laporan seketika (on
the spot). Pelayanan radio yang sudah maju mempunyai banyak sumber di
perpustakaan arsipnya yang siap dipakai; dan
· siaran-siaran yang aktual dapat memberikan suasana
kesegaran (immediciacy) pada sebagian besar topik.
i)
Radio dapat
mengerjakan hal-hal tertentu yang tidak dapat dikerjakan oleh guru. Radio dapat
menyajikan pengalaman-pengalaman dunia luar ke kelas. Kisah petualangan seorang
pengembara bisa dituturkan ke kelas-kelas secara langsung lewat radio;
j) Radio dapat mengatasi batasan ruang dan waktu;
k) Jangkauannya luas.
6.
Kelebihan Radio sebagai
Media Pembelajaran, antara lain:
a)
Sukar memberikan balikan secara langsung karena sifat komunikasinya hanya satu arah (on way communication);
b)
Biasanya siaran
disentralisasikan sehingga guru tak dapat mengontrolnya, dan
c)
Penjadwalan pelajaran
dan siaran sering menimbulkan masalah. Integrasi siaran radio ke dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas sering kali menyulitkan.
d)
Tidak dapat diulang dengar.
e)
Kesan pengalaman yang diperoleh pendengar
kurang lengkap karena hanya melibatkan indera pendengaran.
f)
Menuntut pemusatan perhatian
2)
TAPE RECORDER
1.
Pengertian
Awal terciptanya alat perekam atau
yang disebut dengan Audio Cassette atau Tape Recorder adalah berawal dari
ditemukannya sebuah alat phonograph yang oleh Thomas Edison pada tahun 1877.
Alat phonograph merupakan ujung tombak penemuan teknologi audio di mana suara
sudah bisa direkam ke dalam suatu alat. Dengan tabung silinder (wax cylinder)
yang dibungkus oleh material yang halus seperti lilin yang merupakan media
untuk dapat merekam suara ke dalam satu media. Untuk melakukan play back,
diperlukan alat yang seperti jarum pada phonograph yang diguratkan pada
silinder tadi, dan akan menghasilkan getaran yang secara mekanik akan
menghasilkan suara pada corong phonograph.
Magnetic recording diperkenalkan
oleh Valdemar Poulsen dengan menggunakan telegraphone pada tahun 1898. Dengan
menggunakan kekuatan magnet, media yang bergerak secara. konstan dengan
kecepatan yang konstan pula melewati “head” perekam. Sinyal elektrik yang
secara analog menjadi suara yang ingin direkam, melewati head tadi dan
menghasilkan pola magnet yang serupa dengan sinyal yang menghasilkan suara yang
lebih baik dari teknologi sebelumnya.
Tape Recorder mulai dikembangkan di
Jerman tahun 1932. Titik awalnya pada saat hari Natal 1932, di mana British Broadcasting
Corporation kali pertama digunakan para profesional untuk situasi tertentu.
Pita yang semakin kecil dengan suara stereo yang sudah baik, membuat para
seniman musik sudah dapat melakukan rekaman dengan dukungan alat yang sudah
makin ringkas. Di akhir tahun 1990-an, digital recording sudah mulai menjadi
standar industri rekaman. Dan kini, di era milenium, semuanya semakin mudah,
ringkas, canggih, dan praktis. Perangai pita rekaman yang tadinya besar bukan
main sudah diringkas rnenjadi harddisk dan corong phonoautogruph disulap
menjadi speaker dengan teknologi kinetik yang canggih.
Kini perkembangan teknologi audio
sudah serba digital. Ini berarti semakin ringkas alat-alat untuk bisa
menghasilkan studio recording, dan semakin mudah untuk merawat dan
memaintain-nya. Pada masa analog, untuk merekam suara mentah pada saat tracking
harus di simpan pada pita 2 inch, yang kini sudah bertransformasi menjadi
harddisk yang bentuknya kecil dan tidak menghabiskan tempat (baca books
"Sejarah Teknologi Perekam").
2.
Jenis – Jenis Tape
Recorder
a)
Phonograph yaitu perekam suara
dengan menggunakan vinyl (piringan hitam) sebagai media penyimpan hasil
rekamannya.
b)
Tape cassette yaitu alat perekam
suara menggunakan format pita kaset berukuran 2 inch yang dapat merekam dengan
durasi hingga 1 jam di setiap sisinya. Kualitasnya cukup baik namun kerap kali
terjadi penurunan kualitas suara yang dihasilkan ketika pita kaset mengalami
gangguan, kotor atau rusak sebagai media penyimpannya.
c)
Walkman hampir sama dengan pemutar
musik portabel pertamanya, hanya saja lebih praktis karena lebih mudah dibawa
kemana-mana.
d)
Compact Disc (CD) yang diputar
dengan media pemutar portable yaitu; VCD, DVD atau discman.
e)
MP3 Player dan IPod sebagai proses
digitalisasi terhadap format rekaman musik analog, lagu atau musik digital
mempunyai beraneka ragam format yang bergantung pada teknologi yang digunakan.
3.
Fungsi Tape Recorder
sebagai Media Pembelajaran
Bagi negara berkembang, yang
berkemampuan membawa informasi aktual dan merupakan sarana komunikasi yang
sangat penting ialah media massa .
Melalui informasi aktual, atau pendidikan informal, perhatian komunikan dapat
dirangsang dan diarahkan untuk pertamakalinya ke suatu arah tertentu. Melalui
pengulangan dan perluasan oleh media yang sama, atau media yang lain,
pengetahuan masyarakat akan ditunjang. Karena itu, radio merupakan sarana
pembuka jalan bagi media masa lainnya maupun memperkenalkan untuk pertamakalinya
suatu masalah sebelum penyuluh melanjutkan dan memperdalam pengetahuan
komunikan tentang masalah tersebut. Dengan demikian, radio menjadi perangsang
bukan saja untuk pendidikan nonformal yang merupakan serangkaian kursus,
melainkan juga untuk pendidikan formal. Dalam situasi kekurangan guru, radio
dapat menunjang pengulangan dan penyebaran bahan pelajaran pendidikan formal
maupun nonformal, walaupun pengajaran melalui radio tanpaguru, tidaklah mungkin
atau hanya menghasilkan mutu pendidikan yang rendah sekali. Bagaimanapun juga
kehadiran guru dalam komunikasi langsung dan berkomunikasi timbal balik, tidak
dapat diganti oleh media massa
yang umumnya bersifat komunikasi searah, karena komunikasi langsung dan timbal
balik merupakan syarat mutlak proses belajar yang efektif.
Pada umumnya fungsi radio dan Tape
Recorder adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan komunikasi audio.
b. Membuat suasana belajar lebih mantab dan komunikatif
c. Mengembangkan apresiasi dan imajinasi siswa terhadap hal-hal yang
disajikan.
d. Dapat merangsang partisipasi aktif pendengarnya.
e. Sangat tepat untuk materi musik dan bahasa
f. Mengatasi batas waktu dan ruang
Secara khusus media radio dan audio Tape
Recorder sangat berkaitan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia terutama dalam
pembelajaran mendengarkan cerita atau dongeng. Dalam pengajaran bahasa, guru
dituntut dalam berkomunikasi. Salah satu bentuk komunikasi adalah teknik
bercerita. Dengan radio dan Tape Recorder guru akan lebih memotivasi siswa
dalam pembelajaran serta mengurangi tingkat kebosanan siswa dalam pembelajaran.
Dongeng yang diceritakan melalui radio memberikan kesan yang lebih menarik
karena sudah disempurnakan dengan kombinasi suara yang dapat menambah motivasi
siswa untuk mendengarkan cerita. Fungsi lain dari radio yaitu dapat memberikan
informasi secara serentak kepada seluruh siswa, sehingga dapat mengefisiensikan
waktu.
4.
Kelebihan Media Tape
Recorder sebagai Media Pembelajaran
a)
Memiliki fungsi ganda dapat
menyajikan hasil rekaman, merekam, dan menghapus rekaman.
b)
Guru dapat menggunakan ATR dalam
pembelajaran sesuai dengan jadwal yang ada di sekolah (tidak terikat dengan
jadwal siaran).
c)
Jika ada yang tidak jelas dalam
penyampaian pesan, dapat diulang kembali.
d)
Tepat digunakan untuk pembelajaran
bahasa khususnya bahasa asing (memberikan contoh pengucapan sesuai dengan
bahasa aslinya).
5.
Kelemahan Audio Tape Recorder (ATR) adalah sebagai berikut :
a.
Komunikasi satu arah.
b.
Daya jangkau terbatas (tidak seperti
radio)
c.
Isi pesan hanya dapat didengar saja
sehingga anak yg tidak mempunyai ingatan kuat akan mudah lupa dengan isi pesan
d.
Abstrak, terutama berkaitan dengan
angka, ukuran, penghitungan dl
e.
Auditif, sehingga membutuhkan
konsentrasi dalam mendengarkan
f.
Bisa terhapus, bisa kusut, dan tidak
bisa disimpan lama
I.
MEDIA PEMBELAJARAN
“AUDIO VISUAL”
1.
Sejarah dan Pengertian Audio Visual
Jika dilihat dari perkembangan Media
Pendidikan, pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat Bantu guru (teaching
aids). Alat Bantu yang dipakai adalah alat Bantu visual misalnya gambar, model,
objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman kongkret, motivasi
belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Dengan
masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar pertengahan abad ke-20, alat
visual untuk mengkonkretkan ajaran ini dilengkapi dengan alat audio sehingga
kita kenal adanya alat audio-visual atau Audio-Visual Aids (AVA). Akan tetapi,
media bukan hanya menjadi alat Bantu guru atau seseorang pendidik lainnya,
namun media juga mempunyai manfaat bagi semua orang untuk mendapatkan informasi.
Konsep pengajaran visual kemudian
berkembang menjadi Audio-Visual aids pada tahun 1940. Istilah ini bermakna yang
berarti sejumlah peralatan yang dipakai oleh para guru dalam menyampaikan
konsep, gagasan, dan pengalaman yang ditangkap oleh indera pandang dan
pendengaran.
Perkembangan berikutnya adalah
munculnya gerakan audiovisual communication yang terjadi pada tahun 1950-an.
Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat Bantu
audiovisual, sehingga selain sebagai alat Bantu media juga berfungsi sebagai
penyalur pesan atau informasi belajar.
Menurut seorang ahli komunikasi dan
media pendidikan Rudy Breatz media pendidikan mempunyai ciri utama dan memiliki
3 unsur pokok yaitu : Suara, Visual dan gerak. Teknologi yang paling tua yang
dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar
prinsip mekanis, kemudian lahir teknologi Audio-Visual yang menggabungkan
penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan pembelajaran
Menurut Harmawan (2007) mengemukakan
bahwa “Media Audio Visual adalah Media instruksional modern yang sesuai dengan
perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi) meliputi media
yang dapat dilihat dan didengar”. Dan menurut Edgar Dale (1969:180)
mengemukakan bahwa bahan-bahan Audio-Visual dapat memberikan banyak manfaat
asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran.
2.
Bentuk – Bentuk Audio Visual
1. Audiovisual Diam
Yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti :
· Film bingkai suara (sound slide)
Adalah suatu film berukuran 35 mm,
yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2 inci tersebut dari karton atau
plastik. Panjang pendek film bingkai tergantung pada tujuan yang ingin dicapai
dan materi yang ingin disajikan. Namun yang lazim, satu film bingkai bersuara (sound
slide) lamanya berkisar antara 10-30 menit.
System multimedia ini serba guna,
mudah digunakan dan cukup efektif untuk pembelajaran perorangan dan belajar
mandiri. Jika didesain dengan baik, system multimedia gabungan slide dan tape
dapat membawa dampak yang dramatis dan tentu saja dapat meningkatkan hasil
belajar.
Slide bersuara merupakan suatu
inovasi dalam pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan
efektif membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit
(mengkonkritkan suatu yang bersifat abstrak). Dengan menggunakan slide bersuara
sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menyebabkan
semakin banyak indra siswa yang terlibat ( visual, audio). sehingga siswa lebih
mudah memahami suatu konsep (pemahaman konsep semakin baik).
Slide bersuara dapat dibuat dengan
menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi komputer seperti: power point,
camtasia, dan windows movie maker. Slide bersuara memiliki beberapa kelebihan,
antara lain:
ü Gambar yang diproyeksikan secara jelas akan lebih menarik
perhatian.
ü Dapat digunakan secara klasikal maupun individu.
ü Isi gambar berurutan, dapat dilihat berulang- ulang serta dapat
diputar kembali, sesuai dengan gambar yang diinginkan.
ü Pemakaian tidak terikat oleh waktu.
ü Dapat dipergunakan bagi orang yang memerlukan sesuai dengan isi
dan tujuan
pemakai.
ü Sangat praktis dan menyenangkan.
ü Relatif tidak mahal, karena dapat dipakai berulang kali.
ü Pertunjukan gambar dapat dipercepat atau diperlambat.
2.
Audiovisual Gerak
Yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang
bergerak seperti :
a. Film suara
Film sebagai media audio-visual
adalah film yang bersuara. Film merupakan media yang amat besar kemampuannya
dalam membantu proses belajar mengajar. Tipe 16 mm tepat untuk dipakai di
sekolah sedang yang terakhir biasanya untuk komersial. Bentuk yang lama
biasanya bisu. Suara disiapkan tersendiri dalam rekaman yang bisanya terpisah.
Sebuah film terdiri dari ribuan gambar. Film yang baik adalah film yang dapat
memenuhi kebutuhan siswa dalam hubungannya dengan apa yang dipelajari.
b. Video / VCD
Video sebagai media Audio-Visual
yang menampilkan gerak. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta, fiktif,
informative, edukatif, instruksional. Media video merupakan salah satu jenis
media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan
pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.
Video
sebagai media pembelajaran mempunyai kelebihan sebagai berikut:
ü Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat
ü Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton memperoleh
informasi dari ahli-ahli/spesialis
ü Menghemat waktu
ü Bisa mengamati lebih dekat objek yang sedang bergerak
3. Film Televisi
Selain film, televisi adalah media
yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara Audio-Visual dengan disertai
unsur gerak. Dilihat dari sudut jumlah penerima pesannya, televisi tergolong ke
dalam media massa .
Oemar Hamalik (1985 : 134)
mengemukakan bahwa televisi sesungguhnya adalah perlengkapan elektronik yang
pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Maka
televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media
ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan
didengar secara bersamaan.
3.
Cara Pemanfaatan Audio Visual
Audio Visual dimanfaatkan untuk hampir semua topik, tipe
pebelajar, dan setiap ranah: kognitif, afektif, psikomotorik, dan
interpersonal. Pada ranah kognitif, peserta didik bisa mengobservasi rekreasi
dramatis dari kejadian sejarah masa lalu dan rekaman aktual dari peristiwa
terkini, karena unsur warna, suara dan gerak di sini mampu membuat karakter
berasa lebih hidup.
4.
Kelebihan Audio Visual
Kelebihan Audio Visual sebagai berikut:
o Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
o Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
ü
Objek yang terlalu besar digantikan
dengan realitas, gambar, filmbingkai, film atau model
ü
Obyek yang kecil dibantu dengan
proyektor micro, film bingkai, film atau gambar
ü
Gerak yang terlalu lambat atau
terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau high speed photografi
ü
Kejadian atau peristiwa yang terjadi
masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film bingkai, foto
maupun secara verbal
ü
Obyek yang terlalu kompleks
(mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dll
ü
Konsep yang terlalu luas (gunung ber
api, gempa bumi, iklim dll) dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai,
gambar,dll.
5.
Kelemahan Audio Visual
ü Terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses
pengembangannya dan tetap memandang materi audio-visual sebagai alat Bantu guru
dalam mengajar.
ü Media audio visual cenderung menggunakan model komunikasi satu
arah.
ü Media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan
saja, karna media audio-visual cenderung tetap di tempat.
J.
MEDIA PEMBELAJARAN
“INTERNET”
1.
Pengertian Internet
Memiliki arti pemahaman yang cukup luas. Kata internet merupakan singkatan kata dari interconnection-networking,
bila dijabarkan secara sistem global maka internet merupakan jaringan komputer
diseluruh penjuru dunia yang saling terhubung satu sama lain dengan menggunakan
standar Internet Protocol Suite (TCP/IP)
sehingga antara komputer dapat saling mengakses informasi dan bertukar data.
Internet mencangkup segala sesuatu secara luas baik itu dalam bidang
komputerisasi maupun telekomunikasi.
Dalam pengertian lain Internet adalah hubungan (koneksi) satu komputer ke
komputer lainnya diseluruh dunia melalui server dan router terdedikasi. Ketika
dua komputer terhubung lewat internet, mereka bisa saling kirim dan terima
informasi seperti teks, grapik (gambar), suara, video dan program komputer
berupa software dan aplikasi.
Internet tidak dimiliki
oleh siapapun, namun sejumlah organisasi penyedia diseluruh dunia berkolaborasi
untuk meningkatkan dan menghadirkan fungsi internet juga mengurusi
perkembangannya.
2.
Bentuk – Bentuk Media
Pembelajaran yang di dapat melalui Internet yaitu:
a.
Blog
Di zaman yang serba modern ini,
hampir setiap pengguna internet di Indonesia membicarakan mengenai
Blog. Istilah Weblog yang kemudian disingkat menjadi Blog sebenarnya mulai
dikenal sejak tahun 1997, namun baru populer pada tahun 2000. Blog adalah
bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai
posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat
dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih
lama), meskipun tidak selamanya demikian.
Saat ini, Blog sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia WWW
dan dunia per-internet-an. Blog sudah mulai dijadikan sebagai sumber berita
oleh koran-koran, majalah, radio, bahkan televisi juga sudah menyiarkan
beritanya lewat Blog mereka. Dunia pendidikan pun sudah banyak menampilkan
materi pendidikan di dalam Blog yang telah dibuat khusus maupun tidak khusus
untuk dunia pendidikan.
Didalam Blog para pengajar maupun pihak yang berkecimpung dalam
dunia pendidikan dapat mem-posting materi-materi yang mereka anggap berguna
bagi para pencari informasi pendidikan. Sedangkan pencari informasi pendidikan
pun dapat berpartisipasi mengembangkan maupun sekedar memberikan komentar dari
isi Blog yang telah dilihat.
Di tengah dunia yang semakin modern ini pemanfaatan teknologi
dalam dunia pendidikan pun tidak dielakkan lagi. Dengan adanya teknologi
modern, arus informasi semakin tak dapat terbendung lagi. Semua orang diseluruh
dunia dapat mengetahui apa yang mereka inginkan melalui internet. Internet
dapat menghilangkan batas ruang dan waktu sehingga siapa pun dapat
memanfaatkanya.
Pemanfaatan internet dalam dunia pendidikan telah gencar dilakukan
diberbagai negara. Bahkan internet sudah menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dalam dunia pendidikan. Blog salah satu produk yang dihasilkan oleh
internet dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar karena Blog dapat dibuat
oleh siapa pun dengan sangat mudah dan yang paling penting Blog dapat dibuat
dengan gratis.
Fakta di lapangan tentang penggunaan internet di kalangan para
siswa dan pelajar, lebih banyak dimanfaatkan untuk melakukan hal-hal yang
kurang produktif, seperti terlalu banyak chatting, friendster-an, bermain game
online, dan mengakses pornografi. Blog yang jumlahnya berlipat 2 setiap 6
bulan, yang pemiliknya dari kalangan siswa dan remaja jumlahnya sangat
signifikan, hal ini merupakan fenomena yang harus dimanfaatkan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan yaitu dengan membuat Blog yang berkualitas
agar masyarakat pebelajar dapat dengan mudah memperoleh informasi yang
dibutuhkan. Selain berkualitas, Blog yang dibuat harus juga menarik agar
pebelajar makin betah belajar didunia maya.
Berbagai referensi, jurnal, maupun hasil penelitian dapat dengan
mudah di download diberbagai Blog di seluruh dunia. Cukup memanfaatkan search
engine, materi-materi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Selain
menghemat tenaga dan biaya dalam mencarinya, materi-materi yang dapat ditemui
cenderung lebih up to date.
Adapun manfaat Blog bagi pebelajar adalah sebagai berikut:
· meningkatkan pengetahuan
· berbagi sumber kepada orang lain
· kesempatan mempublikasikan informasi secara langsung,
· berpartisipasi dalam forum-forum lokal maupun internasional.
Di samping itu para pengajar
juga dapat memanfaatkan Blog sebagai sumber bahan mengajar dengan mengakses
rencana pembelajaran atau silabus online dengan metodologi baru, mengakses
materi kuliah yang cocok untuk mahasiswanya, serta dapat menyampaikan
ide-idenya. Sementara itu mahasiswa juga dapat menggunakan internet untuk
belajar sendiri secara cepat, sehingga akan meningkatkan dan memperluas
pengetahuan, belajar berinteraksi, dan mengembangkan kemampuan dalam bidang
penelitian.
Blog juga dapat dimanfaatkan
oleh para guru untuk media pembelajaran, yaitu Blog guru sebagai pusat
pembelajaran. Guru dapat menuliskan materi belajar, tugas, maupun bahan diskusi
di blognya, kemudian para muridnya bisa berdiskusi dan belajar bersama-sama di
blog gurunya tersebut. Selain itu blog guru dan murid juga dapat saling
berinteraksi. Guru, yang harus memiliki Blog, mengharuskan murid memiliki
blognya masing-masing, sebagai sarana mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
oleh gurunya. Metode ini bisa memacu iklim kompetisi antar siswa, karena tentu
saja para siswa ingin blognya menjadi yang terbaik. Setelah semua siswa
memiliki Blog dibuatlah suatu komunitas blogger pebelajar. Ada sebuah Blog sebagai pusat pembelajaran
(bisa berupa blog aggregator atau blog dengan beberapa kontributor), dengan
guru-guru dan siswa dari berbagai sekolah bisa tergabung dalam komunitas
blogger pebelajar tersebut.
3.
Cara memanfaatkan
Internet Sebagai Media Pembelajaran
Manfaat
atau fungsi internet secara sederhana adalah sebagai
media komunikasi, akses informasi, berbagi sumber daya atau data, dalam
hal ini berarti dengan internet bisa menyiarkan dan mengakses secara
langsung baik berita informasi dan bertukar data dengan ke seluruh penjuru
dunia tanpa ada batasan wilayah geografis dari setiap penggunanya.
Kegunaan
internet dari waktu ke waktu semakin dibutuhkan oleh berbagai element
masyarakat dan juga seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil
teknologi pada kegiatan pembelajaran. Selain menggunakan alat bantu yang murah
dan sederhana, guru dituntut untuk mampu menggunakan berbagai media
pembelajaran yang canggih dan modern sebagai hasil inovasi ilmu pengetahuan dan
teknologi yaitu media Internet secara online, sehingga tidak hanya membantu
kinerja guru dan siswa supaya dalam mengaplikasikan proses dan hasil
pembelajaran akan tetapi juga dapat menginventarisasi kinerjanya masing-masing
serta sekaligus dapat diakses oleh pihak ketiga yaitu, orang lain, pengawas dan
pihak-pihak lain secara persuasif.
Pemanfaatan tekhnologi seperti
internet online dapat melibatkan secara langsung siswa secara aktif dalam
mengupload pengalaman belajarnya secara langsung (kongkret) yang paling sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan siswa dengan memperhatikan situasi belajar
siswa. Pengalaman langsung akan memberi kesan paling utuh dan paling bermakna tentang
informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman tersebut, sebab
melibatkan indera penglihatan, pendenagaran, perasaan, penciuman dan peraba.
Dengan learning by doing, keikut-sertaan siswa secara langsung (misalnya
menyiapkan materi, melakukan praktek, mengupload dan mengolah data sampai pada
tingkat mengevaluasi diri dan kelompok) sehingga lebih bermakna (meaningful).
Selain itu, Internet juga
memiliki manfaat sebagai berikut:
· dari wikipedia kita bisa
memperoleh segala macam informasi dan bidang ilmu yang bermacam-macam
· download video
pembelajaran dari youtube
· diskusi sesama pendidik
· saling bertukar
informasi lewat website atau email dengan rekan guru yang lain
· menyalurkan bakat
menulis tentang materi pembelajaran dengan membuat website gratis di wordperss
atau blogspot
· memperoleh pengetahuan
dari situs-situs penyedia informasi pendidikan dan pengetahuan
· download materi
pelajaran dll
4.
Kelebihan Media Pembelajaran Internet
Dalam proses pembelajaran Media Internet juga
memiliki kelebihan yaitu:
1. Internet memberikan
sambungan (konektivitas) dan jangkauan yang sangat luas sehingga akses data dan
informasi tidak dibatasi waktu, tempat, dan negara.
2. Akses infromasi di
internet tidak dibatasi oleh waktu karena dunia maya yang dihadirkan secara
global tidak perneh tidur. Dengan kata lain, kita dapat melakukan pencarian
informasi melalui internet kapan saja selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.
3. Akses informasi melalui
internet lebih cepat bila dibandingkan dengan mencari informasi pada
halaman-halaman buku-buku di perpustakaan. Kita tinggal mengklik icon
tertentu, maka apa yang kita inginkan akan muncul di layar monitor komputer
kita.
4. Internet juga
menyediakan kegiatan pembelajaran interaktif seperti fasilitas elearning
yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga tertentu yang dapat meningkatkan
kemampuan intelektual kita, seperti sekolah menulis online, dsb. Tentu
saja dengan menjadi anggota pada kegiatan tersebut dan mengikuti ketentuan yang
ditetapkan oleh lembaga tersebut.
5. Kita dapat berdiskusi dengan
teman-teman sebaya atau setingkat mengenai berbagai hal jika kita memasuki mailing
list atau melakukan chatting.
6. Dibandingkan dengan
membeli buku atau majalah asli, penelusuran informasi melalui internet jauh
lebih murah. Apalagi pada saat ini banyak situs yang menyediakan jasa informasi
secara cuma-cuma. Kita btinggal mengunduh atau mencetak informasi yang kita
butuhkan
Dalam proses
pembelajaran Media Internet juga memiliki kelebihan yaitu:
1.
Informasi yang tersedia di internet sangat besar jumlahnya, namun
tidak semuanya kita butuhkan.
2.
Internet bersifat interaktif dengan menyediakan banyak sekali
link-link menuju situs tertentu yang terkadang membuat kita menggoda untuk
mengkliknya yang justeru membuat pencarian informasi kita terbengkalai dan
lepas kendali.
3.
Salah satu kelemahan internet yang sangat terasa dan sangat
mengganggu adakah resiko terkena virus komputer yang mudah menyebar, baik
melalui email maupun melalui file-file yang kita unduh.
K. MULTIMEDIA
1.
Pengertian
Istilah
‘multimedia’ digunakan dalam banyak hal, seperti Sistem Maklumat Multimedia,
komputer multimedia, perisian multimedia dan lain-lain.
1)
Menurut Walter Oleksy
(1995) dalam bukunya The Information Revolution: Education & Learning,
menyatakan bahwa “Multimedia adalah perkataan teknologi untuk
perkakasan (hardware) dan perisian (software) yang membawa bersama-sama
berjenis-jenis media teks, illustrasi-illustrasi, gambarfoto-gambarfoto, bunyi,
suara, animasi dan video pada sebuah komputer”
2)
Menurut Nor Iadah
Yusop (1995) di ceramahnya yang bertajuk Multimedia Dalam Pengajaran dan
Pembelajaran ,menyatakan bahwa “Multimedia
adalah kaedah penyebaran maklumat yang direkabentuk khusus untuk menggabungkan
bunyi, gambar-gambar pegun dan bergerak, grafik, animasi, data dan teks
bersama-sama dengan keupayaan interaktif sesebuah komputer.”
3)
Menurut Hofstetter
(2001,p2), multimedia adalah penggunaan komputer untuk menampilkan informasi
yang merupakan gabungan audio,video, teks dan grafik sehingga pengguna dapat
bernavigasi ,berinteraksi,berekreasi dan berkomunikasi dengan komputer.
4)
Menurut Steinmetz (1995,p2), multimdia adalah
gabungan dari seminimalnya sebuah diskrit dan sebuah media kontinu. Media
diskrit adalah sebuah media dimana validitas datanya tidak tergantung dari
kondisi waktu, termasuk didalamnya teks dan grafik. Sedangkan yang dimaksud
dengan media kontinu adalah sebuah media dimana validitas datanya tergantung
kondisi waktu, termasuk didalamnya suara dan video.
5)
Menurut Vaughan
(2004,p1) Multimedia adalah beberapa kombinasi dari teks,gambar,suara,animasi
dan video dikirim ke anda melalui komputer atau alat elektronik lainnya atau
dengan manipulasi digital.
Dari pendapat – pendapat di atas maka dapat
disimpulkan bahwa, multimedia adalah suatu teknik yang menggabungkan data,
teks, gambar, grafik, animasi, bunyi dan video. Teknologi multimedia yang mampu
mengintegrasikan teks, grafik, animasi, audio dan video dalam satu persembahan
sedang hangat diperkatakan pada masa kini. Ramai yang berpendapat multimedia
mampu memberi kesan yang besar dalam bidang komunikasi dan pendidikan.
Secara umum, multimedia merupakan perantaraan
dalam pembelajaran yang mengkombinasikan teks, video, suara dan animasi dalam
sebuah perisian komputer yang interaktif.
2.
Pemanfaatan Multimedia dalam pembelajaran
Multimedia telah mengalami perkembangan konsep seiring dengan
berkembangnya teknologi pembelajaran. Ketika teknologi komputer belum dikenal,
konsep multimedia sudah dikenal yakni dengan mengintegrasikan berbagai unsur
media, seperti: cetak, kaset audio, video dan slide suara. Unsur-unsur tersebut
dikemas dan dikombinasikan untuk menyampaikan suatu topik materi pelajaran
tertentu.
Manfaat media pendidikan dalam proses belajar menurut Hamalik
(1986) antara lain sebagai peletakkan dasar-dasar yang kongkrit dalam berfikir untuk
mengurangi ‘verbalisme’, memperbesar minat siswa, membuat pelajaran lebih
menyenangkan sehingga berdampak kepada hasil pembelajaran yang lebih memuaskan.
Multimedia dalam pembelajaran dapat digolongkan kedalam tiga
karakteristik. Pertama, multimedia digunakan sebagai salah satu unsur
pembelajaran di kelas. Misal jika guru menjelaskan suatu materi melalui
pengajaran di kelas atau berdasarkan suatu buku acuan, maka multimedia
digunakan sebagai media pelengkap untuk menjelaskan materi yang diajarkan di depan
kelas. Multimedia dengan jenis ini dinamakan juga dengan ‘presentasi
pembelajaran’. Materi yang ditayangkan tidak terlalu kompleks dan hanya
menampilkan beberapa item yang dianggap penting, baik berupa teks, gambar,
video maupun animasi. Latihan dan tes kurang cocok diletakkan pada presentasi
pembelajaran ini, kecuali bersifat quiz guna membangun suasana kelas
agar lebih dinamis.
Kedua, multimedia digunakan sebagai materi pembelajaran mandiri.
Pada tipe kedua ini multimedia mungkin saja dapat mendukung pembelajaran di
kelas mungkin juga tidak. Berbeda dengan tipe pertama, pada tipe kedua seluruh
kebutuhan instruksional dari pengguna dipenuhi seluruhnya di dalam paket
multimedia. Artinya seluruh fasilitas bagi pembelajaran, termasuk latihan,
feedback dan tes yang mendukung tujuan pembelajaran disediakan di dalam paket.
Ketiga, multimedia digunakan sebagai media satu-satunya di dalam
pembelajaran. Dengan demikian seluruh fasilitas pembelajaran yang mendukung
tujuan pembelajaran juga telah disediakan di dalam paket ini. Paket semacam ini
sering disebut CBL (Computer Based Learning).
3.
Jenis – Jenis Multimedia
1.
Text
Text
mungkin bukan merupakan media paling kuno yang digunakan oleh manusia dalam
menyampaikan informasi; suara (sound) adalah media yang lebih dahulu digunakan
di dalam menyampaikan informasi. Para filusuf
Yunani , bahkan para Nabi menggunakan suara sebagai media utama untuk
menyebarkan ajarannya. Namun di dalam penggunaannya di dalam komputer, text
adalah media yang paling awal dan juga paling sederhana. Di awal- awal
perkembangan teknologi komputer text adalah media yang dominan (bahkan
satu-satunya). Hal yang sama juga berlaku di dalam perkembangan internet.
Ketika internet masih bernama ARPANET di awal tahun 1970 an text
merupakan satunya-satunya media. Kini ketika perkembangan teknologi komputer
telah demikian maju, text bukan lagi media yang dominan.
Ø
Kelebihan text di dalam penggunaannya di dalam multimedia
pembelajaran :
· Text dapat digunakan
untuk menyampaikan informasi yang padat (condensed).
· Text
dapat digunakan untuk materi yang rumit dan komplek seperti rumus-rumus
matematika atau penjelasan suatu proses yang panjang.
· Teknologi
untuk menampilkan text pada layar komputer relatif lebih sederhana dibandingkan
teknologi untuk menampilkan media lain. Konsekuensinya media ini juga lebih murah bila dibandingkan
media-media lain.
· Sangat cocok sebagai
media input maupun umpan balik (feedback).
Ø
Kelemahan media text di dalam penggunaannya
di dalam multimedia pembelajaran :
· Kurang kuat bila
digunakan sebagai media untuk memberikan motivasi.
· Mata cepat lelah ketika
harus menyerap materi melalui text yang panjang dan padat pada layar komputer.
2.
Audio
Socrates
pernah berujar bahwa suara adalah imitasi terbaik bagi pikiran maka suara
adalah media terbaik untuk menyampaikan informasi. Bagi Socrates text adalah
imitasi dari suara, dengan demikian sebagai penyampai pikiran text bukanlah
media yang ideal karena ia hanyalah imitasi dari suatu imitasi. Pendapat
Socrates mungkin ada benarnya karena suara adalah media yang secara natural
telah dimiliki oleh manusia sehingga suara adalah media yang paling alami. Guru
di kelas pun lebih banyak mengandalkan suara baik ketika memberikan materi atau
melakukan motivasi bagi siswa-siswanya. Jika untuk percakapan secara langsung
audio adalah media yang simpel dan alami maka tidak demikian halnya ketika
digunakan di dalam komputer. Penggunaan suara di dalam komputer berlangsung
belakangan sesudah penggunaan text.
Ø
Kelebihan suara di dalam multimedia
pembelajaran :
· Sangat cocok bila
digunakan sebagai media untuk memberikan motivasi.
· Untuk materi- materi
tertentu suara sangat cocok karena mendekati keadaan asli dari materi (misal
pelajaran mengenai mengenal suara-suara binatang)
· Membantu pembelajar
fokus pada materi yang dipelajari karena pembelajar cukup mendengarkan tanpa
melakukan aktivitas lain yang menuntut konsentrasi . Bandingkan dengan
pembelajar yang melihat teks di layar komputer. Dalam hal ini pembelajar
melakukan multi aktivitas yakni : membaca teks pada layar (yang tidak semudah
membaca pada buku), mencari kata-kata kunci (keyword) dari materi, dan
menggerakkan tangan, seperti melakukan klik mouse untuk menggulung layar
saat ingin melihat bagian teks yang tak terlihat pada layar.
Ø
Kelemahan audio :
· Memerlukan tempat penyimpanan
yang besar di dalam komputer.
· Memerlukan software
dan hardware yang spesifik (dan mungkin mahal) agar suara dapat
disampaikan melalui komputer.
3.
Graphics
“A
picture is worth a thousand words’. Peribahasa ini menunjukkan bahwa penggunaan gambar di dalam
pembelajaran mampu menjelaskan banyak hal bila dibandingkan dengan media text.
Ø Kelebihan media gambar :
·
Lebih mudah dalam mengidentifikasi obyek-obyek.
·
Lebih mudah dalam mengklasifikasikan obyek.
·
Mampu menunjukkan hubungan spatial dari suatu obyek.
·
Membantu menjelaskan konsep abstrak menjadi konkret.
4.
Animasi
Animasi
adalah salah satu daya tarik utama di dalam suatu program multimedia
interaktif. Bukan saja mampu menjelaskan suatu konsep atau proses yang sukar
dijelaskan dengan media lain, animasi juga memiliki daya tarik estetika
sehingga tampilan yang menarik dan eye-catching akan memotivasi pengguna
untuk terlibat di dalam proses pembelajaran.
Ø Manfaat animasi :
· Menunjukkan obyek dengan
ide (misal efek gravitasi pada suatu obyek)
· Menjelaskan konsep yang
sulit (misal penyerapan makanan kedalam aliran darah
· Menjelaskan konsep yg
abstrak menjadi konkrit
· Menunjukkan dengan jelas
suatu langkah prosedural (misal cara melukis suatu segitiga sama sisi dengan
bantuan jangka).
5.
Simulasi
Media
simulasi mirip dengan animasi, tetapi ada satu perbedaan yang menonjol ! Bila
dalam animasi kontrol dari pengguna hanyalah sebatas memutar ulang maka di
dalam simulasi kontrol pengguna lebih luas lagi. Pengguna bisa memasukkan
variabel-varibel tertentu untuk melihat bagaimana besarnya variabel berpengaruh
terhadap proses yang tengah dipelajari. Sebagai contoh pada simulasi
pembentukan bayangan oleh suatu lensa, pengguna dapat mengubah sendiri nilai
indeks bias dan kelengkungan lensa sehingga pengguna dapat melihat secara langsung
bagaimana variabel-variabel tersebut berpengaruh terhadap pembentukan bayangan.
Ø
Manfaat simulasi :
· Menyediakan suatu tiruan
yang bila dilakukan pada peralatan yang sesungguhnya terlalu mahal atau
berbahaya (misal simulasi melihat bentuk tegangan listrik dengan simulasi oscilloscope
atau melakukan praktek menerbangkan pesawat dengan simulasi penerbangan).
· Menunjukkan suatu proses
abstrak di mana pengguna ingin melihat pengaruh perubahan suatu variabel
terhadap proses tersebut (misal perubahan frekwensi tegangan listrik bolak
balik yang melewati suatu kapasitor atau induktor).
6.
Video
Merupakan
rekaman atas suatu kejadian atau peristiwa yang telah terjadi, yang dapat di
manfaatkan sebagai media pembelajaran. Misalnya pada mata pelajaran sejarah,
guru dan siswa dapat memanfaatkan media video dengan menampilkan rekaman
peristiwa tentang G/30 S.
Ø
Kelebihan-kelebihan video di dalam
multimedia adalah:
· Memaparkan keadaan riel
dari suatu proses, fenomena atau kejadian
· Sebagai bagian
terintegrasi dengan media lain seperti teks atau gambar, video dapat
memperkaya pemaparan.
· Pengguna dapat melakukan
replay pada bagian-bagian tertentu untuk melihat gambaran yang lebih
fokus. Hal ini sulit diwujudkan bila video disampaikan melalui media seperti
televisi.
· Sangat cocok untuk
mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau psikomotor.
· Kombinasi video dan
audio dapat lebih efektif dan lebih cepat menyampaikan pesan dibandingkan media
text.
· Menunjukkan dengan jelas
suatu langkah prosedural (misal cara melukis suatu segitiga sama sisi dengan
bantuan jangka).
Ø Kelemahan video di dalam multimedia adalah::
· Video mungkin saja
kehilangan detil dalam pemaparan materi karena siswa harus mampu mengingat
detil dari scene ke scene.
· Umumnya pengguna
menganggap belajar melalui video lebih mudah dibandingkan melalui text sehingga
pengguna kurang terdorong untuk lebih aktif di dalam berinteraksi dengan
materi.
4.
Kelebihan Multimedia
Sebagai media Pembelajaran
Fenrich (1997) menyimpulkan keunggulan atau kelebihan dari multimedia
pembelajaran antara lain:
· Siswa dapat belajar
sesuai dengan kemampuan , kesiapan dan keinginan mereka. Artinya pengguna
sendirilah yang mengontrol proses pembelajaran.
· Siswa belajar dari
tutor yang sabar (komputer) yang menyesuaikan diri dengan kemampuan dari siswa.
· Siswa terdorong untuk
mengejar pengetahuan dan memperoleh umpan balik Siswa menghadapi suatu evaluasi
yang obyektif melalui keikutsertaannya dalam latihan/tes yang disediakan.
· Siswa menikmati privasi
di mana mereka tak perlu malu saat melakukan kesalahan.
· Belajar saat kebutuhan
muncul (“just-in-time” learning).
· Belajar kapan saja
mereka mau tanpa terikat suatu waktu yang telah ditentukan.
Di samping itu, multimedia pembelajaran dapat juga unggul dalam hal :
·
Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata,
seperti kuman, bakteri, electron.
·
Memperkecil benda yang sangat besar, yang tidak mungkin dihadirkan
ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung.
·
Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan
berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu
mesin, beredarnya planet, berkembangnya bunga.
·
Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang,
salju.
·
Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan
gunung berapi, harimau, racun.
·
Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa
5.
Kelemahan Multimedia
Sebagai media Pembelajaran
·
Masih kurangnya tenaga ahli dalam pembuatan dan penggunaan
perangkat multimedia dalam pembelajaran.
·
Akan menghabiskan biaya yang banyak.
·
Kurang tepat untuk sekolah yang berada di pedalaman.
L.
PELAKU/SAKSI SEJARAH
1.
Pengertian
Orang yang
melihat atau mengetahui sendiri suatu peristiwa (kejadian). Dan merupakan
sesuatu yang nyata, karena saksi adalah orang yang menyaksikan sesuatu yang
orang lain tidak mengetahuinya. Dikatakan juga bahwa kesaksian berarti
seseorang yang memberitahukan secara benar atas apa yang dilihat dan
didengarnya.
2.
Cara pemanfaatan saksi sejarah pada pembelajaran
Saksi
sejarah atau orang yang mengetahui sendiri ats suatu peristiwa serta
menyaksikan langsung peristiwa tersebut. Pemanfaatannya dalam dunia pendidikan
khususnya pada mata pelajaran sejarah tentunya sangat bermanfaat, dimana saksi
sejarah atau pelaku merupakan sumber otentik yang dijamin kebenarannya (jika
saksi sejarah tersebut jujur).
3.
Kelebihan Saksi Sejarah
a) Mengetahui cerita secara langsung atas suatu peristiwa
b) Kebenaraannya bisa di jamin (jika saski sejarah tersebut jujur dan
menceritakan apa adanya)
4.
Kekurangan saksi sejarah
a) Kebenarannya bisa saja menyimpang atau berbeda dari cerita
sebenarnya jika saksi sejarah tersebut tidak berkata jujur dan apa adanya dalam
menceritakan suatu peristiwa.
Sumber Referensi
1.
Peninggalan Sejarah
·
asa generasiku
2.
Model/tiruan
· IN-blog
3.
Museum
·
http://pengertian museum_dairizign.htm
·
utty
·
http://STRATEGI
PEMANFAATAN MUSEUMSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI ZAMAN
PRASEJARAH_Ahmad_Paramita.htm
·
http://Prediksi soal CPNS 2013.htm
4.
Ruang Sejarah/laboratorium
·
http//: //Kelebihan
dan Kekurangan Metode Laboratorium.htm
5.
Media Grafis: peta, bagan
·
Ashif
Az Zafi
·
effha92
my blog's
·
http://MEDIA
GRAFIS_www.t.edukasi.com.htm
·
HABIEB
BOEKINGKEN
·
TP
2007 B
6.
Cetak: Buku, Modul, cerpen, roman
· Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 1996), 136.
· Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, Pelayanan
Profesional Pembelajaran dan Mutu Hasil Belajar (Jakarta: Bumi Aksara,
1995), 7.
· http://www.goggle.com/search/ie=UTF.8&OE=UTF.8sourcied=navclient
&Gfris=1&q= pengertian + media + cetak.
· onald H.Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk
Pembelajaran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), 161.
· http://media.diknas.go.id/media/document/3537.pdf.
·
BERBAGI LMU
·
3diah
·
hendra
mulya
·
Zuhdi Komunikasi Yudharta07
7.
Media Proyeksi: OHP, Slide, film
· Usman,
M. Basyiruddin & H. Asnawir.2002. Media Pembelajaran. Jakarta:Ciputat
Pers
· Anitah,
Sri.2009. Media Pembelajaran. Surakarta: LPP UNS & UNS Press
· www.google.com
· http://arifmiboy.blogspot.com/2009/03/klasifikasi-media-pembelajaran.html
· Sadiman,
Arief, dkk.1990. Media Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali
8.
Media dengar/audio: radio, tape recorder
· Sudarwan, Danim. 1995. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
· Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A.,&
Rahardjito. 2005. Media Pendidikan.
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
· Tegeh,
I Made. 2008. Media Pembelajaran.
Malang: Program Pasca Sarjana UNM.
· Arini, Ni Wayan,dkk. 2006. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia Berbasis Kompetensi.
Singaraja : Undiksha.
· Anonim, (2006) Media
Radio. from http://yustina.blog.upi.edu/2009/10/26
optimalisasi-dan-penerapan-media-radio-dalam-pendidikan
· Oemar
Hamalik.Dr.” (2011). media-pembelajaran-dalam-pendidikan-jarak-jauh. from http://aristorahadi.wordpress.com/2008
· Jo, Ycolow. 1998. Mendengarkan Siaran Radio pada Gelombang Pendek.
Cinere (diakses 4 April 2009, 17.00 WIB, yc0low@qsl.net)
· Mambo. 2009. Mendengarkan Radio Yuk. (diakses 4 April 2009, 17.10
WIB.
· Mawardi, Dodi. (http://dodimawardi.wordpress.com).
· Miarso, Yusufhadi. 1984. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta :CV Rajawali.
· Susanto, Phil Astrid S. 1982. Komunikasi Massa. Bandung :Angkasa Offset.
9.
Audio visual: Slide suara, film, TV
· file:http//: AUDIO
VISUAL/Pengertian_Media_Audio_Visual_dalam_Pembelajaran.htm
10.
Internet:
web site, blog
· http://kekurangan
dan kelebihan internet_pengertian internet.htm
11.
Multimedia
· Majalah Computimes dari akhbar New Straits Times dari bulan Mach
1997 hingga bulan Disember 1997.
· Nor Iadah Yusop (1995). Ceramah yang bertajuk Multimedia Dalam
Pengajaran dan Pembelajaran. IPDA, Jitra.
· Walter Oleksy (1995). The Information Revolution: Education &
Learning. Facts On File, Inc, New
York .
· Arief S Sadiman .Dr M.Sc
dkk, Media Pendidikan. Pt Raja Grafindo Persada Jakarta Th 2009
· Panduan Pembuatan
Multimedia Pembelajaran;
Depdiknas, 2007
· Pramono, Gatot. Pemanfaatan
Multimedia Pembelajaran. Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008
· Ditto, William.
Multimedia, Encarta Premium DVD Ensiclopedia 2006.
· http
//www.slidesshare.net/mediahmad/pemanfaatanmediapembelajaran
· Yatim Tiyanto. H.
Prof.Dr.Mpd. Paradigma baru pembelajaran, Jakarta PT Kencana Prenada
Media Grup Th 2009
· Yusuf HadiMiarso Prof.
Dr.M.Sc, Menyemai benih TP, Jakarta PT Prenada Media Group 2009
·
Binanto, Iwan, Multimedia
Digital Dasar Teori + Pengembangannya, Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta , 2010.
[1]
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 1996), 136.
[2]
Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, Pelayanan Profesional
Pembelajaran dan Mutu Hasil Belajar (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), 7.
[3]
http://www.goggle.com/search/ie=UTF.8&OE=UTF.8sourcied=navclient
&Gfris=1&q= pengertian + media + cetak.
[4]
onald H.Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 1994), 161.
[5]
http://media.diknas.go.id/media/document/3537.pdf.
[6]
H. Asnawir & M. Basyiruddin
Usman. Media Pembelajaran. Jakarta:Ciputat Pers, 2002 hal:58
[7]
Sri Anitah. Media Pembelajaran. Surakarta:
LPP UNS & UNS Press, 2009 hal: 30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar